Liputan6.com, Jakarta PT Indra Karya (Persero) menjalin kerjasama dengan BUMN India, Wapcos Limited, dalam proyek pembangunan sistem irigasi Wadaslintang di Kebumen - Jawa Tengah.
Komitmen kerjasama tersebut kian diperkuat dengan kunjungan dari dua CEO Wapcos Limited India Mr R.K Gupta dan Mr Anupam Mishra ke Kantor PT Indra Karya (Persero) pada Kamis (21/3) yang diterima oleh Direktur Utama PT Indra Karya, Milfan Rantawi.
Baca Juga
Advertisement
"Kerjasama antar negara melalui mekanisme KSO antara PT Indra Karya dan Wapcos Limited terkait proyek pekerjaan sistim irigasi Wadaslintang ini merupakan kerjasama strategis yang saling menguntungkan dengan mengedepankan prinsip sharing pengalaman dan pertukaran informasi terkait konsep teknik modern seperti mikro irigasi, kedepannya kerjasama ini akan membuka peluang bagi PT Indra Karya sebagai BUMN Jasa Engineering untuk menggarap pangsa pasar India dan Asia Tenggara," kata Milfan Rantawi, Jumat (22/3/2019).
Keterlibatan PT Indra Karya dan Wapcos pada proyek pembangunan sistem irigasi Wadaslintang tersebut sebagai Konsultan Supervisi.
Menurut Milfan Rantawi, kerjasama lintas negara dengan format B to B ini merupakan kerjasama yang strategis dan cukup potensial bagi perkembangan korporasi ini kedepannya.
Kontrak pengerjaan proyek pembangunan sistem irigasi Wadaslintang ini telah ditandatangani pada awal Maret 2019 lalu.
PT Indra Karya bertindak selaku Lead Firm dengan proses pengerjaan yang direncanakan akan memakan waktu selama 18 bulan. Adapun nilai kontrak kerja senilai Rp 35 miliar, melalui mekanisme pengadaan tender yang diadakan oleh Ditjen SDA cq Kementerian PUPR.
Wapcos Limited merupakan BUMN dari India yang memiliki layanan jasa konsultan dan layanan jasa sektor publik di bawah koordinasi ministry of Water Resources, River Development and Ganga Rejuvenation of the Government of India.
Perusahaan Jasa Konsultan ini memiliki spesifikasi teknik pada bidang jasa pengelolaan air, energi, dan Infrastruktur.
29 Bendungan Bakal Rampung Akhir 2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) target menyelesaikan pengerjaan 29 bendungan hingga akhir 2019.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, hingga 2018 sebanyak 55 dari 65 bendungan sudah dalam tahap konstruksi. 14 bendungan di antaranya sudah rampung atau dalam tahap penyelesaian akhir konstruksi.
"Insya Allah tahun 2019 akan diselesaikan lagi sebanyak 15 bendungan. Sehingga sampai akhir 2019 akan selesai 29 bendungan. Tahun 2019 juga akan dimulai pembangunan 10 bendungan baru," ungkap dia sebuah keterangan tertulis, Kamis (21/3/2019).
Baca Juga
Pada 2019, ada 15 bendungan yang ditargetkan selesai konstruksinya yakni Bendungan Gongseng, Karalloe, Tapin, Passeloreng, Bintang Bano, Way Sekampung, Ladongi, Napun Gete, Ciawi, Sukamahi, Karian, Keureuto, Gondang, Marangkayu, dan Kuningan.
Sementara 10 bendungan yang dimulai pembangunannya pada 2019 antara lain Bendungan Jenelata, Pelosika, Jragung, Digoel, Tiro, Mbay, Budong-Budong, Ameroro, Tiu Suntuk, dan Bulango Ulu.
Basuki menjelaskan, pembangunan bendungan tidak dapat selesai dalam waktu satu atau dua tahun, tapi membutuhkan waktu tiga sampai lima tahun. Sehingga sisa dari 65 bendungan yang dibangun akan selesai seluruhnya pada 2023.
Advertisement