Liputan6.com, Jakarta - Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Ravik Karsidi mengatakan, insiden dapat diaksesnya pengumuman Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) pada pukul 05.00 WIB karena pihaknya sedang melakukan uji coba.
"Tadi ceritanya kita sedang uji coba mengirim ke 12 mirror. Kami pikir masih pada tidur (pelajar), eh ternyata ada yang masih bangun, mungkin mereka yang tahajud," kata Ravik dalam acara Konferensi Pers Pengumuman Hasil SNMPTN 2019 di Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti), Jumat (22/3/2019).
Advertisement
Ravik membantah dapat diaksesnya situs SNMPTN sebelum jam resmi pengumuman karena peretasan. Rektor Universitas Sebelas Maret itu, pihaknya memang sengaja melakukan hal tersebut.
"Tapi itu tidak dijebol, memang uji coba ke 12 mirror. Supaya server kita tidak down," kata Ravik.
Sebelumnya, situs pengumuman SNMPTN 2019 sempat dicurigai diretas karena sejumlah siswa sudah bisa mengakses pada pukul 05.00 WIB. Padahal, pengumuman resmi SNMPTN 2019 baru disampaikan pukul 13.00 WIB.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
92.331 Siswa Lulus SNMPTN 2019
Hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2019 diumumkan hari ini, Jumat (22/3/2019) pukul 13.00 WIB. Sebanyak 92.331 siswa lulus seleksi dan diterima di 85 perguruan tinggi negeri.
Menurut Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, jumlah peserta yang dinyatakan lulus seleksi pada 85 Perguruan tinggi negeri sejumlah 92.331 siswa dari jumlah pendaftar sebanyak 478.608. Dari jumlah yang dinyatakan lulus tersebut, sebanyak 26.217 diantaranya merupakan siswa dari peserta Bidikmisi.
Peserta yang telah dinyatakan lulus SNMPTN 2019 tidak diperbolehkan mendaftar Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2019. Namun bagi siswa yang belum beruntung tidak perlu khawatir, sebab masih ada kesempatan melalui dua jalur lain.
"Apabila tidak diterima pada SNMPTN, masih ada dua kesempatan lagi yaitu dari SBMPTN yaitu jalur ujian mandiri, inilah yg kami dorong pada rakyat indonesia," kata Mohamad Nasir, Jumat (22/3/2019), di Kemenristekdikti, Senayan, Jaksel.
Siswa yang tidak lulus SNMPTN 2019 masih bisa mendaftar UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer) Gelombang I sebelum ditutup pada Minggu, 24 Maret 2019 dan Gelombang II yang dibuka pada 25 Maret 2019. Bagi siswa pendaftar Bidikmisi yang tidak lulus SNMPTN 2019 yang ingin mengikuti UTBK dibebaskan biaya pendaftaran.
Nasir mengimbau agar calon mahasiswa mendaftar di perguruan tinggi yang aktif. Menurutnya masih banyak perguruan tinggi di Indonesia yang baik.
"Masih banyak perguruan tinggi kita di Indonesia yang lebih baik. Saya sarankan jangan khawatir silakan daftar di PTN PTS, jangan mendaftar pada perguruan tinggi non aktif, kalau tdk aktif berati ada masalah," ujarnya.
Advertisement