Liputan6.com, Jakarta Dari 80 anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mendaftar Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2019, 31 di antaranya dinyatakan lolos.
Hal ini disampaikan Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi, M. Nasir dalam acara Konferesi Pers Pengumuman Hasil SNMPTN 2019 di Kantor Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti), Jakarta Pusat, Jumat (22/3/2019).
Advertisement
Nasir mengungkapkan, mereka diterima di perguruan tinggi negeri (PTN) yang tersebar di beberapa daerah, seperti Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Negeri Semarang (UNNES), Universitas Brawijaya (Unbraw), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI Bandung), dan Universitas Mataram.
"Ada yang di UNY, di UNNES, Unbraw, UPI Bandung, dan Mataram," kata mantan Rektor Universitas Diponogoro itu.
Nasir menyampaikan, anak-anak para TKI itu cenderung mendaftar di PTN yang berada di dekat kampung halaman orangtuanya. Misalnya di wilayah kantung-kantung pengirim TKI terbesar, seperti Jawa Barat dan Jawa Timur.
"Biasanya anak TKI itu akan memilih kampus yang lebih dekat dari orangtua aslinya. Kalau orangtuanya dari Jawa Timur, maka ia akan memilih di Jawa Timur. Kalau dia dari Sumatera, maka ia akan milih Sumatera. Biasanya begitu," ungkap Nasir.
Nasir juga menyampaikan bahwa anak-anak TKI ini bisa mendaftar untuk mendapatkan beasiswa Bidikmisi.
"Saya mau memfasilitasi pada anak Indonesia dari TKI-TKI ini kalau masuk ke Indonesia bisa masuk Bidikmisi," katanya.