Indonesia Tetap Waspadai Efek Perang Dagang AS-China

Pemerintah masih terus waspadai efek perang dagang antara China-Amerika Serikat yang belum mereda.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Mar 2019, 18:10 WIB
Menko Perekonomian Darmian Nasution saat mengumumkan paket kebijakan ekonomi tahap pertama di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (9/9/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengaku lega dengan keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) yang menahan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR). Hal ini menandakan tekanan terhadap ekonomi Indonesia tidak lagi besar.

Meski demikian, Menko Darmin mengaku, pemerintah masih terus mewaspadai efek perang dagang antara AS-China yang belum juga mereda.Awalnya kedua negara itu sepakat akan berdamai pada awal Maret 2019, namun hingga kini belum juga menunjukkan perkembangan.

"Tadinya rencana awal Maret (penyelesaian perang dagang), kemudian belum ada posisi jelas, ya tidak maju dan tidak mundur. Kita lihat saja. Karena yang pasti dua-duanya merugi," ujar Menko Darmin saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Jumat (22/3/2019).

Menko Darmin melanjutkan, efek perang dagang AS-China memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Sebab, negara tersebut merupakan dua negara tujuan ekspor terbesar Indonesia.

"Perang dagang ini dampaknya lebih besar untuk kita. Karena yang pertama, dua negara itu tujuan ekspor terbesar kita. Jadi, kalau dia mengalami kerugian dua duanya ya berikutnya kita juga ikut rugi," jelasnya.

Menko Darmin berharap perang dagang yang terjadi sejak awal 2018 ini dapat segera mereda. Sehingga, ekonomi Indonesia pun dapat tumbuh sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

"Artinya kita sangat terpengaruh. Ekspor komoditas kita paling besar ke China dan AS. Oleh karena itu, buat kita, kalau perang dagang itu dapat diredam apalagi bisa diselesaikan, akan baik sekali," tandasnya.

 

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com


Tanggapan Menko Darmin soal The Fed Tahan Suku Bunga

Menko Bidang Perekonomian, Darmin Nasution memberi sambutan saat membuka perdagangan saham perdana 2019 di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (2/1). IHSG menguat 10,4 poin atau 0,16 persen ke 6.204 pada pembukaan perdagangan saham 2019. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasutionmengatakan, langkah tersebut memang seharusnya diambil lantaran bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (The Fed) tentu turut memperhatikan kondisi ekonomi AS.

"Iya enggak akan naikkan lah (suku bunga acuan) ekonominya enggak bagus-bagus amat. Jangan takut," kata dia, saat ditemui, di ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (21/3/2019).

Melihat hal tersebut, Darmin  Nasution prediksi Bank Indonesia (BI) akan turut menahan suku bunga acuan.  "Ya kita juga arahnya enggak usah naikan (suku bunga juga)," ungkapnya.

Mantan Gubernur Bank Indonesia ini mengatakan situasi perekonomian domestik yang sedang bagus dapat menjadi pertimbangan otoritas moneter tersebut untuk tak menaikkan suku bunga. "Bagus-bagus saja. Tidak ada gejolak," tutur dia.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya