Kejar Rasio Elektrifikasi, Pemerintah Ajak 135 Badan Usaha Bantu 1,2 Juta Warga

jumlah masyarakat yang belum menikmati sambungan listrik mencapai 1,2 juta jiwa.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 22 Mar 2019, 18:21 WIB
Ilustrasi sutet listrik.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) mencatat, 1,2 juta jiwa masyarakat miskin harus disambungi listrik gratis. Ini untuk mengejar target pemerataan kelistrikan (rasio) elektrifikasi sebanyak 99 persen pada 2019.

Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur PLN, Djoko Abumanan mengatakan, jumlah masyarakat yang belum menikmati sambungan listrik mencapai 1,2 juta jiwa. Sebab itu, untuk mengejar pemerataan kelistrikan atau rasio elektrifikasi hampir 100 persen perlu dilakukan upaya penyambungan listrik gratis.

"Jadi begini, itu seluruh Indonesia total penduduk miskinnya 1,5 juta jiwa, kita catat ada 1,2 juta yang perlu dibantu tahun ini, supaya 99,9 persen, perlu dibantu 1,2 juta," kata Djoko, di Jakarta, Jumat (22/3/2019).

Djoko menuturkan, karena keterbatasan keuangan, bantuan sambungan listrik ‎gratis tidak hanya didanai oleh PLN saja.

Sebab itu, akan dicari sumber pendanaan lain di antaranya program tanggungjawab sosial perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi.

"Sekarang kita lagi cari duit. Jadi yang diminta 3, BUMN, ESDM, Pemprov," tutur dia.

Djoko mengungkapkan, mitra perusahaan swasta yang menjadi mitra Kementerian ESDM‎ juga akan diajak untuk berpartisipasi, memberikan penyambungan listrik gratis ke rumah tangga miskin. Sehingga pencapaian target tahun ini rasio elektrifikasi 99 persen berhasil.

"ESDM mengajak kepada 135 badan usaha yuk bantu, kalian sudah usaha di Indonesia bantu saudara-saudara yang belum dapat listrik," tandasnya.

 


Pemerintah Kejar Rasio Elektrifikasi 99,9 Persen pada 2019

Suasana ruang panel listrik di Rusun Benhil, Jakarta, Kamis (5/11/2015). Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, per 1 Januari 2016, harga tarif listrik pelanggan 450 VA akan tetap dan tidak berubah, yakni Rp415 per kWh. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan menegaskan, pemerintah terus mengejar upaya rasio elektrifikasi atau penyambungan listrik kepada seluruh masyarakat Indonesia sebesar 99,9 persen pada 2019.

Jonan optimistis, realisasi rasio elektrifikasi ketenagalistrikan bisa menyentuh angka 99,9 persen pada akhir tahun ini.

"Targetnya tahun ini kita usahakan semaksimal mungkin, Insya Allah bisa 99,9 persen. (Target waktu pastinya?) akhir tahun," ujar dia di Cilacap, Jawa Tengah, Senin 25 Februari 2019.

Untuk memastikan pernyataan tersebut, ia coba mengutip data rasio elektrifikasi pada akhir 2018 lalu yang sebesar 98,3 persen. Menurut dia, capaian itu pun sudah melampaui target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015.

"Kalau di RPJMN di awal 2015, targetnya 97,5 persen di akhir tahun 2019. Lah ini sekarang sudah melebihi," tegas dia.

Namun begitu, perolehan tersebut tak serta merta membuatnya puas dan terus berupaya mewujudkan target rasio elektrifikasi 99,9 persen pada akhir 2019.

"Misalkan baru 98,3 persen, berarti ada 1,7 persen sisa yang belum. Kalau dikali 267 juta jiwa (penduduk RI), ya kira-kira mungkin hampir 5 juta saudara kita yang belum ada layanan kelistrikan atau penerangan," urainya. 

"Ini kita kejar, baik pakai APBN, pembangkit listrik tenaga surya, PLN juga terus kejar sambungan-sambungan kelistrikan," dia menambahkan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya