Liputan6.com, Hanoi - Ezra Walian dilarang tampil bersama Timnas Indonesia U-23 di kualifikasi Piala AFC U-23 2020 di Hanoi, Vietnam. Kenyataan itu membuat Ezra kecewa.
Menurut asisten kepala delegasi Timnas Indonesia U-23, AKBP Sumardji, striker berusia 21 tahun itu menyayangkan larangan dari FIFA. Namun, semua orang di tim memberikan dukungan moril kepada Ezra Walian.
Baca Juga
Advertisement
"Yang pasti dia kecewa. Kemarin saya sudah berbicara dengan dia dan ayahnya yang datang ke sini," ujar Sumardji di Hanoi, seperti dilansir Antara.
Sumardji menyatakan, keinginan Ezra Walian terus membela Timnas Indonesia tidak surut. Dia mengungkapkan, pemain naturalisasi asal Belanda ini terus berharap soal kans bermain lagi untuk Merah Putih.
Hingga hari ini (22/3/2019), Ezra masih tetap berada di Vietnam. Sumardji juga mengaku mencoba membesarkan hati Ezra Walian.
"Ezra masih memiliki kesempatan untuk laga-laga atau turnamen di luar agenda FIFA," tutur Sumardji.
Pria yang juga menjabat manajer Bhayangkara FC ini menambahkan bahwa polemik Ezra tidak mengganggu konsentrasi Timnas Indonesia U-23 untuk kualifikasi Piala AFC U-23 2020.
"Tim tetap fokus dan konsentrasi," ucap Sumardji.
Seperti diketahui, Ezra Walian tidak diperkenankan bermain untuk Timnas Indonesia U-23 di kualifikasi Piala AFC U-23 2020 karena dianggap melanggar aturan.
Timnas Belanda U-17
Penyebabnya, Ezra sudah pernah bermain di Timnas Belanda U-17 di kualifikasi Piala Eropa U-17 pada 2013. AFC sendiri hanya mengikuti keputusan FIFA terkait status Ezra Walian.
AFC telah menyatakan konsultasi dengan FIFA terkait status Ezra. Hasilnya, FIFA telah mengirim surat kepada Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, yang menyatakan pelarangan Ezra untuk tampil bersama Timnas Indonesia dengan rujukan Statuta FIFA pasal 8 ayat 1.
PSSI sendiri menegaskan akan berupaya agar kebijakan FIFA itu dapat dibatalkan.
Advertisement
Pengecualian
Berdasarkan peraturan terkait penerapan Pasal 5 Statuta FIFA terkini, dengan pengecualian terhadap kondisi yang dijelaskan pada pasal 8, setiap pemain yang pernah bermain di pertandingan (baik penuh maupun tidak) pada pertandingan kompetisi resmi di setiap kategori dan jenis sepak bola atas nama salah satu asosiasi tidak diperbolehkan untuk bermain di pertandingan internasional asosiasi lainnya.
Sementara pada pasal 8 disebutkan, apabila pemain tersebut memiliki lebih dari satu kewarganegaraan, atau apabila memperoleh kewarganegaraan baru atau apabila pemain dapat bermain untuk bermain di berbagai tim dikarenakan kewarganegaraannya, dia hanya boleh sekali meminta untuk mengubah asosiasi dimana ia akan dapat bermain pertandingan internasional untuk negara selain dari kewarganegaraannya apabila ia memenuhi kondisi berikut: dia tidak pernah sebelumnya bermain (baik penuh maupun tidak) di kompetisi resmi pada pertandingan kategori 'A' untuk asosiasinya saat itu.
Saksikan video pilihan di bawah ini