Liputan6.com, Jakarta - Tepat pada Jumat, 22 Maret 2019, para peserta Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2019 sudah bisa melihat apakah mereka diterima di PTN pilihan atau tidak.
Namun, bagi para siswa yang belum lulus SNMPTN tidak perlu khawatir. Masih ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk bisa meraih PTN impian.
Advertisement
Jalur-jalur tersebut adalah Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk dapat mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), Seleksi Mandiri Masuk PTN atau SMM PTN-Barat, dan ujian mandiri.
Pendaftaran UTBK gelombang pertama masih dibuka hingga saat ini. Para siswa yang tidak lulus SNMPTN pun bisa langsung mendaftar.
Sedangkan ujian mandiri, jadwalnya berbeda-beda tergantung masing-masing kampus.
Berikut jalur-jalur masuk PTN selain SNMPTN dihimpun Liputan6.com:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1. SBMPTN
Para siswa bisa masuk universitas impiannya melalui jalur SBMPTN. Namun, sebelum mendaftar SBMPTN, mereka terlebih dahulu harus mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).
Dilansir dari laman resmi Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi atau LTMPT www.ltmpt.ac.id, pendaftaran ujian UTBK sebagai syarat mengikuti SBMPTN 2019 ini akan dibuka hingga 1 April 2019.
Namun, pendaftaran tersebut dibagi menjadi dua gelombang, yaitu gelombang pertama 1–24 Maret 2019 dan gelombang kedua 25 Maret–1 April 2019.
Untuk mendaftar, para peserta UTBK harus mendaftar terlebih dahulu melalui laman pendaftaran-utbk.ltmpt.ac.id 2019.
Waktu pelaksanaan tes untuk peserta pendaftar gelombang pertama 13 April–4 Mei 2019, khusus Tuna Netra 4 Mei 2019 pukul 07.30-11.45 WIB dan gelombang kedua 11–26 Mei 2019, khusus Tuna Netra 25 Mei 2019 pukul 07.30-11.45 WIB.
UTBK ini dapat diikuti oleh siswa lulusan 2017, 2018, dan 2019 dari pendidikan menengah (SMA/MA/SMK) dan sederajat, serta lulusan Paket C 2017, 2018, dan 2019.
Advertisement
2. SMM PTN-Barat
Seleksi jalur mandiri juga dapat diikuti oleh calon mahasiswa disabilitas dan calon penerima beasiswa Bidikmisi.
"Calon mahasiswa dengan disabilitas dan calon mahasiswa Bidikmisi juga mendapatkan keadilan akses untuk ikut mendaftar PTN pada skema SMM PTN Barat 2019," terang Ismunandar, Kamis 21 Maret 2019.
Ketua SMM PTN-Barat 2019 Samsul Rizal mengatakan SMM PTN-Barat diikuti sebanyak 15 PTN. Pembelian PIN pendaftaran dibuka mulai 1 Mei sampai 12 Juli 2019. Sedangkan jadwal pendaftaran dibuka mulai 1 Juni sampai 16 Juli 2019.
"Tahun 2018 ada 30.576 pendaftar SMM PTN dan yang diterima 12.765 orang, jumlah kuota dari masing-masing perguruan tinggi adalah 30 persen," jelas Samsul.
Sementara itu, Sekretaris sekaligus Bendahara pada Panitia SMM PTN-Barat 2019, Tafdil Husni menuturkan bahwa sistem seleksi bersama yang diterapkan kali ini menguntungkan calon mahasiswa, baik dari segi materi maupun dari segi waktu.
Sebab sebelum ada sistem ini, Seleksi Mandiri PTN-Barat bersifat lokal, masing-masing PTN mengadakan seleksi mandiri sendiri. Hal ini tidak efisien dan tidak menguntungkan calon mahasiswa karena tidak dapat memilih perguruan tinggi di luar daerahnya.
Melalui ujian SMM PTN-Barat 2019 ini, para peserta calon mahasiswa dapat memilih program studi perguruan tinggi yang diminatinya berada diluar daerah domisilinya, disamping ia juga memilih perguruan tinggi yang berada di daerahnya.
SMM PTN-Barat 2019 merupakan seleksi calon mahasiswa baru jalur mandiri yang penyelenggaraannya dilakukan secara bersama antar Perguruan Tinggi Negeri yang tergabung dalam Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Negeri Wilayah Barat (BKS PTN-Barat).
Penyelenggaraan seleksinya dilakukan berdasarkan hasil ujian tertulis atau kombinasi hasil ujian tertulis dan ujian keterampilan calon mahasiswa, yang dilakukan secara bersama di bawah koordinasi panitia SMM PTN-Barat.
Informasi lebih lanjut, calon mahasiswa dapat melihat laman www.smmptnbarat.id dan website masing-masing perguruan tinggi peserta SMM PTN-Barat Tahun 2019.
SMM PTN-Barat diharapkan dapat menjaring calon mahasiswa berkualitas dengan tetap mengedepankan prinsip keadilan bagi calon mahasiswa dari kalangan tidak mampu dan calon mahasiswa dengan disabilitas.
3. Jalur Mandiri
Berbeda dengan SMM PTN-Barat, ujian mandiri PTN ini berlangsung di seluruh universitas. Jadwal ujian mandiri ini kerap disebut 'jalur sakti'.
Disebut 'jalur sakti' karena biasanya universitas menyiapkan kuota hingga 40 persen bagi para calon mahasiswa yang ingin masuk PTN melalui jalur ini.
Namun, biaya kuliah melalui jalur mandiri ini jauh lebih mahal dibandingkan dengan yang lainnya. Hal itu lantaran mereka diminta membayar uang pangkal untuk kuliah.
Jika merujuk pada Peraturan Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi atau Permenristekdikti Nomor 22 Tahun 2015 tentang Biaya Kuliah Tunggal dan Uang Kuliah Tunggal pada Perguruan Tinggi negeri di Lingkungan Kemristekdikti Pasal 9 (1) menyebutkan, PTN dapat memungut uang pangkal dan/atau pungutan lain selain UKT dari mahasiswa baru Program Sarjana dan Program Diploma, terdiri dari:
1. Mahasiswa asing,
2. Mahasiswa kelas internasional,
3. Mahasiswa yang melalui jalur kerja sama; dan/atau
4. Mahasiswa yang melalui seleksi jalur mandiri.
Jadi untuk jalur mandiri besaran biaya kuliah tergantung kebijakan PTN tersebut dengan kata lain biaya jalur mandiri PTN terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Biaya kuliah terdiri atas UKT ditambah uang pangkal (atau pungutan lainnya),
2. Biaya kuliah hanya terdiri atas UKT saja.
Biaya itu berkisar antara Rp 2,5 juta sampai dengan Rp 100 juta untuk jurusan kedokteran.
Advertisement