Liputan6.com, Jakarta - Startup Sehati TeleCTG yang baru saja kembali dari festival South by Southwest (SXSW) di Austian, Texas, Amerika Serikat, mengaku telah bertemu dengan sejumlah peminat teknologi TeleCTG (telecardiotocography) besutannya.
Menurut co-founder dan CPO Sehati TeleCTG, Abraham Auzan, hal itu diketahui dari beberapa pihak yang mengaku tertarik dan menuturkan teknologi ini dapat digunakan di negaranya. Untuk diketahui, Sehati TeleCTG merupakn salah satu startup yang ditunjuk Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) sebagai wakil Indonesia di festival SXSW.
"Sejumlah pengunjung yang mendatangi kami mengaku terbuka terhadap teknologi ini dan merasa bahwa teknologi ini dapat direplikasi ke negara mereka," tuturnya saat bertemu dengan awak media di Jakarta, Jumat (22/3/2019).
Baca Juga
Advertisement
Meski belum ada kesepakatan, Abraham menuturkan salah satu pasar potensial dari teknologi ini adalah negara di Afrika. Dia mengatakan sudah ada pembicaraan untuk memboyong TeleCTG ke 15 negara di benua tersebut.
"Kita akan coba masuk ke 15 negara di Afrika, karena ternyata kebutuhan akan teknologi kesehatan di sana juga sama seperti di sini, yakni memiliki harga yang terjangkau dan mudah dibawa kemana-mana," tuturnya menjelaskan.
Perlu diketahui, teknologi TeleCTG yang dimiliki oleh startup ini sebenarnya memiliki fungsi yang sama dengan versi konvesional. Namun, sudah disesuaikan agar tampil lebih ringkas dan memiliki harga yang lebih terjangkau.
"Perbedaan produk kami dengan versi konvesional, jelas secara harga lebih murah. Sebab, sejak awal targetnya memang ditujukan untuk pemerataan kesehatan. Fungsinya juga sama dengan yang konvesional, tapi karena tele-medicine jadi sifatnya lebih mudah dibawa kemana-mana dan membantu ibu-ibu yang ada di daerah terpencil," tutur CTO Sehati TeleCTG Dony Sasmita.
Selain Afrika, wilayah lain yang diketahui tertarik dengan teknologi TeleCTG adalah negara-negara di Amerika Latin. Dony menuturkan negara, seperti Cile, Argentina, dan Peru. Terdekat, ada rencana untuk membawa teknologi ke negara tetangga, seperti Vietnam dan Filipina.
Sekilas Soal TeleCTG
Sebagai informasi, TeleCTG berguna untuk memantau denyut jantung dan gerakan janin, serta kontraksi rahim saat bayi dalam kandungan.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk memonitor adanya gangguan pada bayi atau melihat kesejahteraan janin dalam rahim ibu hamil, kapan saja dan di mana saja, serta membantu memberi peringatan pada dokter dan bidan sehingga dapat memberikan penanganan segera.
Sebelumnya, Abraham memang menuturkan ajang festival SXSW membuka kesempatan untuk mengenal pasar Amerika Serikat dan dunia, sekaligus mendapatkan potensi pasar baru berskala internasional.
"TeleCTG adalah perangkat berpaten kami sebagai alat medis diagnostik yang pertama dan satu-satunya dari Indonesia. Hal ini akan membuat suatu perubahan signifikan untuk masa depan di dunia kesehatan," ujarnya melalui keterangan tertulis pada Tekno Liputan6.com beberapa waktu lalu.
(Dam/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement