Liputan6.com, Riau Bank Indonesia (BI) menargetkan ekonomi Kepulauan Riau dapat tumbuh di atas ekonomi nasional. Ada sejumlah strategi yang dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi tersebut.
Deputi Gubernur BI, Rosmaya Hadi menuturkan, visi BI hingga 2025 menjadi bank sentral yang berkontribusi nyata.
Untuk semua pimpinan perwakilan BI di daerah yang terdiri dari 46 kantor harus turun dan menghasilkan karya nyata. Salah satu cara dilakukan dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.
Baca Juga
Advertisement
Dengan melihat hal itu, BI mendorong upaya ekonomi kembali tumbuh di Kepulauan Riau. Ekonomi kepulauan Riau sempat naik hingga mencapai 8,3 persen pada 2010. Angka ini jauh di atas rata-rata nasional 6,1 persen. Akan tetapi, ekonomi Kepulauan Riau melambat beberapa tahun hingga hanya mencapai sekitar dua persen pada 2017.
BI pun menargetkan pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau mencapai di atas 5 persen-5,4 persen pada 2019.
"Targetnya ekonomi Kepulauan Riau tidak mau di bawah nasional. Target nasional 5-5,4 persen. Kepulauan Riau harus di atas," ujar Rosmaya, seperti ditulis Sabtu (23/3/2019).
Strategi yang Perlu Dilakukan
Rosmaya menuturkan, ada sejumlah langkah yang dapat dilakukan untuk dongkrak pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau.
Salah satunya di sektor pariwisata. Rosmaya menilai, sektor jasa lebih cepat menghasilkan devisa ketimbang sektor lain. Sektor jasa di bidang pariwisata diharapkan dikembangkan. Apalagi pariwisata Kepulauan Riau memiliki Bintan, Anambas dan kampung Vietnam, yang menurut Rosmaya bisa digalakkan.
"Pariwisata tumbuh, ekonomi juga meningkat," ujar dia.
Selain pariwisata, pemerintah daerah diharapkan memberikan kemudanan izin dan insentif fiskal.
Rosmaya berharap, Kepala Perwakilan BI yang baru, Fadjar Majardi dapat membantu memulihkan lagi pertumbuhan ekonomi. Selain itu, melanjutkan kinerja yang baik yang sudah dilakukan Kepala Perwakilan BI sebelumnya, Gusti Raizal Eka Putra.
Sementara itu, Fadjar masih akan memetakan potensi yang ada di Kepulauan Riau. Apalagi Kepulauan Riau lokasinya dekat dengan Singapura. Potensi pariwisatanya berbeda dengan Bali. Ini karena wisatawan mancanegara yang datang bisa berulang-ulang kembali ke kota itu.
"Melihat dulu potensi untuk dikembangkan. Jangka pendek dan panjangnya," tutur dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement