Liputan6.com, Palembang - Pasokan penyediaan air bersih untuk Sumatera Selatan (Sumsel) terutama Kota Palembang dari aliran Sungai Musi semakin terancam. Lautan sampah yang menggenang di anak Sungai Musi membuat kualitas untuk air bersih semakin menurun.
Wali Kota (Wako) Palembang Harnojoyo mengatakan, air Sungai Musi tidak akan bisa selamanya menjadi sumber baku air bersih ke masyarakat.
"Kalau masyarakat Palembang percaya Sungai Musi bisa selamanya memasok air bersih, itu salah besar. Jika tidak menjaganya, jangan percaya," ujarnya kepada Liputan6.com, saat ditulis Minggu (24/3/2019).
Baca Juga
Advertisement
Kondisi air di Sungai Musi kini semakin terancam karena limbah sampah yang bertebaran. Terutama di anak Sungai Musi yang berada di pemukiman warga Palembang.
Dari ratusan anak Sungai Musi di Palembang, kini hanya bersisa 95 anak Sungai Musi. Hal ini karena salah satunya tertutupnya aliran anak Sungai Musi karena tumpukan sampah.
Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang pun terus giat menggelar aksi gotong royong, untuk menjaga kelestarian anak Sungai Musi yang masih tersisa.
Gerakan yang sudah disahkan dalam Peraturan Wali Kota (Perwako) ini, menjadi cara Harnojoyo untuk mengedukasi warga tentang pentingnya kebersihan Sungai Musi.
“Kita juga sudah menyediakan sumber pasokan air baku baru bagi warga Palembang. Yaitu pembangunan embung seluas 100 hektar, yang berguna untuk pengendali air,”katanya.
Menurut Dirjen Pengendalian Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Hutan Lindung Kementerian LHK Ida Bagus Putra Pratama, air merupakan karunia bila tersedia secara kontinu, namun menjadi malapetaka jika kondisinya kritis, termasuk Sungai Musi di Palembang.
Krisis Air Bersih
"Untuk mencegah air menjadi petaka, kita harus melakukan pembenahan di hulu dan hilir daerah aliran sungai," ujarnya.
DAS di Sungai Musi masuk dalam zona kritis dan harus diintervensi. Terlebih kesalahan tata ruang dapat berdampak buruk pada pasokan sumber air bersih dari Sungai Musi.
Beberapa anak Sungai Musi sudah tercemar lautan sampah. Seperti Sungai Tawar di Kelurahan 29 Ilir Palembang, Sungai Rengas, Sungai Tali Gawe dan Kampung Lorong Batu Ampar di Kelurahan 1 Ilir, Kecamatan Ilir Timur (IT) II Palembang, Sumsel.
Yeni, warga Kelurahan 29 Ilir Palembang mengatakan, banyak warga yang sengaja membuang sampah di aliran Sungai Tawar 1 Palembang setiap sore.
"Kebanyakan mereka berasal dari pasar tradisional di dekat sini, ada juga yang warga dari kampung lain. Padahal dulu sudah dibersihkan petugas Dinas Kebersihan Kota (DKK) Palembang, tapi besoknya masih saja menggenang sampah," ucapnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement