Fase III MRT Jakarta Rute Cikarang-Balaraja Dibangun pada 2020

Fase III ini akan menghubungkan Cikarang menuju Balaraja (Tangerang) dengan jarak tempuh mencapai 78 kilometer (km).

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Mar 2019, 12:06 WIB
Warga mengikuti uji coba publik pengoperasian MRT (Moda Raya Terpadu) di Stasiun Bundaran HI, Jakarta, Minggu (17/3). Uji coba untuk publik dibuka dari 12 hingga 24 Maret 2019 dengan menargetkan sebanyak 285 ribu penumpang. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memperkirakan pembangunan MRT Tahap III dimulai pada 2020. Fase III ini akan menghubungkan Cikarang menuju Balaraja (Tangerang) dengan jarak tempuh mencapai 78 kilometer (km).

"Insya Allah tahun ini atau awal depan kita akan mulai Tahap III east west dari Cikarang sampai Balaraja 78 km," ujar dia saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan MRT Jakarta di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Minggu (24/3/2019).

Dia mengatakan jika fase III terbangun maka nantinya Indonesia sudah membangun MRT sepanjang 100 km.

Pada hari ini, Presiden Jokowi meresmikan MRT Jakarta Fase I di Bundaran HI. Presiden menyatakan peresmian dibarengi dengan dimulainya pembangunan MRT Jakarta fase kedua dengan rencana rute Bundaran HI - Kampung Bandan.

Peresmian berlangsung bersamaan dengan Car Free Day dan dimeriahkan artis Indonesia seperti D'Massiv, Naff dan Barasuara.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com


MRT Beroperasi, Pekerja Jakarta Bakal Makin Produktif

Dua kereta MRT berada di stasiun Lebak bulus Jakarta, Senin (25/2). Pada 5 Maret nanti pihak Kereta MRT akan membuka pendaftaran uji coba umum. Dengan begitu, masyarakat bisa mengikuti progres pembangunan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Moda transportasi baru DKI Jakarta, Mass Rapid Transit (MRT) telah diresmikan Presiden RI Joko Widodo pagi ini. Hadirnya MRT Jakarta ini memberikan harapan baru bagi warga DKI Jakarta.
 
Wakil Ketua Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang memandang dengan hadirnya MRT Jakarta akan menguntungkan bagi para pengusaha. Ini dikarenakan akan meningkatkan produktivitas para pekerja.
 
"Jelas dari kalangan pengusaha ini sangat mebantu kami dalam meningkatkan produktivitas para pekerja. Karena mereka tidak lagi macet-macetan," ucap Sarman kepada Liputan6.com, Minggu (24/3/2019).
 
 
Dengan produktivitas semakin meningkat, maka ekonomi wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya sendiri juga akan meningkat. MRT, bagi Sarman, menjadi sumber perputaran uang baru di Jakarta.
 
"Jadi manfaat lain selain meningkatkan produktitas pekerja, juga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jakarta itu sendiri," tegasnya.
 
Hanya saja, Sarman meminta kepada pemerintah untuk menetapkan tarif MRT Jakarta yang terjangkau dan tidak membebani daya beli masyarakat.
 
Menurutnya, tarif MRT yang ideal yaitu Rp 1.000 per kilometernya atau secara keseluruhan untuk rutr terjauh antara Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu.
 
"Untuk itu, ini kan transportasi sudah kelas internasional, mari kita jaga bersama-sama," pungkas dia. (Yas)
 
 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya