Strategi Gubernur Ridwan Kamil agar Warga Jabar Menjauh dari Rentenir

Dengan sistem keuangan syariah, masyarakat diberikan kemudahan pinjaman lunak dengan skema mudah.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 24 Mar 2019, 16:01 WIB
Komisoner OJK bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sosialisasi mengenai literasi keuangan di Garut (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Untuk membiasakan masyarakat Garut, Jawa Barat menjauhi praktik rentenir, Gubernur Ridwan Kamil, terus bergerilya mengkampanyekan instrumen keuangan syariah yang mudah bagi warga.

Ada tiga instrumen jasa keuangan syariah yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk mendapatkan kredit lunak, yakni Bank Wakaf Mikro, Kredit Mesra, dan Bank Syariah.

Menurut Emil sapaan akrab Ridwan Kamil, banyak akses keuangan syariah yang diberikan pemerintah, namun belum dioptimalkan masyarakat, karena minimnya informasi.

"Oleh karena itu, selama lima tahun umat Islam di Jawa Barat harus kompak, hanya itu masalahnya, kurang kompak," ujar Emil saat hadir dalam sosialisasi Literasi Keuangan Syariah yang digelar oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI di Masjid Agung Garut, Kabupaten Garut, Sabtu (23/3/2019) petang.

Ia mencontohkan kehadiran Bank Wakaf Mikro yang bekerjasama dengan pengurus masjud, bisa diakses masyarakat, dengan cara dan syarat yang sangat mudah.

"Cukup ke masjid minta surat rekomendasi dari Ketua DKM tanpa bunga tanpa agunan, bisa," ujarnya.

Sementara mengenai besaran pengembalian yang harus dipenuhi warga, terbilang ringan dan mudah untuk menjalankan usaha.

"Program Bank Wakaf Mikro, dipinjami Rp 1 juta dibayar cuman Rp 26 ribu tiap minggu kan tidak repot, atau pinjam Rp 3 juta bayarnya Rp 70 ribu setiap minggu," papar dia.

Dengan kemudahan itu, Ridwan Kamil berharap masyarat khususnya kalangan menengah ke bawah, lebih melek mengakses lrmbaga keuangan berbasis syariah.

"Insya Allah ekonomi maju umatnya juga makin maju. Tinggal mau apa tidak, bersatu atau tidak, ukhuwah Islamiyah harusnya kuat," ujarnya.


Transaksi Keuangan Syariah di Jabar Baru 8 persen

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin memberi keterangan kepada awak media di Jakarta, Selasa (12/2). Sebelumnya Ma'ruf Amin telah menerima kunjungan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmoko. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Saat ini realisasi transaksi keuangan syariah di Jawa Barat, baru mencapai sekitar 8 persen, padahal akses masjid di Jabar cukup besar hingga 100 ribu unit.

Bahkan angka itu bisa bertambah besar, jika ditambah kalangan pesantrn yang berjumlah hibgga 11 ribu unit di Jabar. "Saya juga ada program Kredit mesra, nanti kita tahun ini di-ngabret-keun," ujar dia.

Hal senada disampaikan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso. Menurutnya, kehadiran Bank Wakaf Mikro diharapkan menjadi solusi masyarakat meninggalkan rentenir.

"Bank Wakaf Nikro kita bisa dirikan di masjid, bunganya hanya tiga persen setahun, tanpa jaminan dan syaratnya macam-macam," ujarnya.

Dengan kemudahan itu, program kredit ini bisa meng-cover hingha 3.000 peminjam dalam skala pinjaman kecil, yang dilanjutkan pembinaan bagi para peminjam wirausaha. "Jadi kita punya program ngga usah ke renternir," ujarnya.

Selain menjelaskan soal kredit lunak, kehadiran sosialiasi literasi keuangan ini, diharapkan mampu mengoptimalkan jasa keuangan syariah, termasuk investasi aman jangkan panjang.

"Jangan sampai ada yang kena tipu investasi bodong, apalagi jangan sampai kena renternir," papar Wimboh.

Seperti diketahui, paska berevoluasi dari Bappepam-LK. OJK mendapatkan mandat dari pemerintah mengatur, mengawasi sektor jasa keuangan, termasuk melindungi masyarakat penerima manfaat jasa keuangan di Indonesia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya