Van Dijk Calon Kapten Liverpool di Masa Depan

Van Dijk sekarang menjadi bek tak tergantikan di Liverpool.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Mar 2019, 05:00 WIB
Bek Liverpool, Virgil Van Dijk (AP Photo / Rui Vieira)

Liputan6.com, Jakarta Pascal Plancque menilai Virgil Van Dijk sebagai pemain yang memiliki karisma dan bertipe pemimpin. Van Dijk pun dianggap bisa menggusur Jordan Henderson sebagai kapten Liverpool.

Van Dijk sebelumnya adalah kapten di klub Southampton. Ia dipercaya memangku jabatan itu setelah Jose Fonte pergi. 

Van Dijk kemudian ditunjuk menjadi kapten timnas Belanda oleh Ronald Koeman. Penunjukan itu dilakukan pada Maret 2018 lalu.

Di Liverpool, ia saat ini berstatus sebagai kapten ketiga. Ia berada di bawah Henderson dan James Milner.

Planque mengenal betul kualitas Van Dijk luar dalam. Ia pernah melatihnya di Southampton selama sekitar dua tahun.

Plancque pun kagum dengan kekuatan yang dimiliki Van Dijk. Ia juga menyebut Van Dijk adalah sosok yang berwibawa dan sangat kompetitif.

"Yang paling mengejutkan saya adalah fisiknya. Ia sangat tinggi dan sangat kuat," bebernya pada Goal International.

"Ia memiliki kepala yang baik dan memancarkan banyak kekuatan. Ia juga memancarkan karisma tertentu, dengan kepribadian [yang kuat]," serunya.

"Ini diterjemahkan ke dalam latihan, ke dalam aplikasi yang ia jalankan. Begitu ada aspek kompetitif, ia ingin memenangkan setiap pertandingan dalam latihan," terang Plancque.


Layak

Virgil van Dijk (AP/Rui Vieira)

Pria asal Prancis ini juga menyebut Van Dijk memang layak jadi kapten di tiap yang diperkuatnya. Sebab ia memang memiliki ciri sebagai pemimpin, di mana ia bisa mengarahkan rekan-rekannya agar bisa tampil baik. Ia pun mengisyaratkan bahwa hanya masalah waktu sebelum Van Dijk menjadi skipper utama Liverpool.

"Ia seorang pemimpin teknis karena ia sangat kuat. Ia memberikan perintah, ia membaca dan memberikan dorongan [pada rekan-rekannya]. Itu membutuhkan ruang dalam sebuah kelompok. Ia memiliki ego yang besar," tuturnya.

"Virgil adalah seseorang yang tidak boleh Anda anggap enteng. Itu harus dikelola dengan tepat."

"Pada saat lawan menang, ia benci kalah. Ia akan menunjukkan suasana hatinya yang buruk," pungkasnya.

Sumber Bola.net

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya