Liputan6.com, Jakarta - Perum PPD menargetkan kinerja yang optimistis pada 2019. Jika pada 2018 BUMN pengelola bus tersebut untung Rp 18 miliar, pada 2019 perseroan menargetkan cetak laba Rp 20 miliar.
Direktur Utama Perum PPD, Pande Putu Yasa, menuturkan optimisme itu timbul karena banyak reformasi dan efisiensi yang dilakukan perusahaan.
"Target kita di 2019 kurang lebih laba Rp 20 miliar. Ini berkat transformasi bisnis yang kita lakukan selama ini. Alhamdulillah," kata Putu saat berbincang dengan Liputan6.com, Minggu (24/3/2019).
Baca Juga
Advertisement
Laba ini nantinya diperoleh dari perkiraan pendapatan perusahaan yang pada 2019 tembus Rp 300 miliar atau rata-rata Rp 25 miliar per bulan.
Pendapatan ini paling banyak didominasi dari hasil kontrak trayek dengan Transjakarta. Setidaknya porsi kontrak trayek terhadap pendapatan perusahaan mencapai lebih dari 30 persen.
Tidak hanya itu, kerja sama dengan para pengembang properti seperti Agung Podomoro, Lippo dan Summarecon dalam pengadaan angkutan permukiman juga menjadi salah satu terobosan yang menguntungkan.
"Untuk mengejar target kinerja kita di 2019, sekarang sudah ada beberapa penambahan rute baru. Disampng itu kita sedang tingkatkan bus pariwisata. Selama ini angkutan wisata kita hidup ogah mati tak mau," tegasnya.
Gandeng Glad, PPD Sediakan Bus Khusus Perempuan
Sebelumnya, gandeng aplikasi daring, Perum PPD, meluncurkan empat unit bus khusus perempuan. Bus ini melayani hingga tujuan ke Bandara Internasional Soekarno Hatta, Kota Tangerang.
Dirut Perum PPD, Pande Putu Yasa, menerangkan pengoperasian empat bus itu didasari ada permintaan moda transportasi angkutan massal yang dikhususkan bagi kaum Hawa.
"Kami melihat berdasarkan kajian yang kami lakukan, angkutan moda transportasi massal bagi perempuan ini diperlukan, dan kami luncurkan pada hari ini,” ujar dia di Intermark BSD City, Kota Tangerang Selatan, Senin, 15 Oktober 2018.
Jadi, jangan berharap menemukan laki-laki di dalam bus ini. Sebab, mulai dari pengemudi bus dan kondektur yang mendampingi adalah perempuan.
"Betul, semua perempuan, jadi kami usahakan ciptakan keamanan bagi penumpang wanita," kata dia.
Per 20 Oktober 2018, akan ada empat titik jemput yang dilayani, yakni Bus Premium Khusus Wanita, MegaCity Bekasi - Plaza Senayan. Bus Premium Khusus Wanita, LRT City Bekasi - Grand Paragon.
Lalu, Bus Jakarta Airport Connexion, Mal Kelapa Gading - Bandara Soekarno Hatta. Serta Bus Jakarta Airport Connexion, Intermark BSD - Bandara Soekarno Hatta.
Untuk tahap awal, Glad sebagai penyedia aplikasi daring dan PPD, menetapkan potongan 50 persen pada tiap tarifnya.
"Misalnya tarif Intermark-Soekarno Hatta itu Rp 35 ribu sampai Rp 40 ribu, tinggal bayar setengahnya," tutur Putu Yasa.
Namun, karena layanan ini berbasis daring, calon penumpang perempuan ini harus mengunduh aplikasinya dulu. Kemudian melakukan pesanan melalui akun tersebut, di aplikasi tersebut juga terlihat berapa jumlah kursi kosong, bila sudah penuh, maka akan disarankan ikut keberangkatan jam berikutnya.
"Calon pengguna melakukan pemesanan secara online di aplikasi Glad yang tersedia bagi pengguna android dan IOS. Untuk promo ini kami diskon tarif khusus. Bus premium khusus wanita ini Rp10 ribu dan JA Connexion denan glad ini Rp 25 ribu," ucap dia.
CEO Glad, Agung Ariyanto menerangkan, pihaknya sudah memiliki 40 ribu pengguna aplikasi tersebut. Nantinya, setiap pengguna jasa bus PPD JA Connexion dan Bus Premium Khusus wanita ini, harus melakukan pemesanan melalui aplikasi tersebut.
Pengguna akan bisa memesan kursi, mengetahui jadwal keberangkatan dan memilih rute yang diinginkan. Sementara melayani dari luar Jakarta ke Jakarta dan rute menuju Bandara soekarno-Hatta,” terangnya.
Untuk tahap awal sosialisasi ini, pihaknya menyiapkan 4 bus yang akan dioperasikan di sejumlah rute, dari 100 bus yang siap dioperasikan. (Pramita Tristiawati)
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement