Liputan6.com, Jakarta Bagi beberapa anak, kehadiran hutan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Hutan termasuk penyedia sumber makanan langsung.
Hutan juga menjadi tempat tinggal sekaligus "rumah" untuk memperoleh kayu. Anak-anak lainnya juga menikmati hutan sebagai bagian dari ruang kelas dan sekolah. Mereka menghabiskan waktu di hutan dan taman kota atau belajar tentang pohon yang tumbuh di kota dan kebun.
Baca Juga
Advertisement
Rimbawan menyadari pentingnya peran hutan. Rimbawan merupakan seseorang yang mempunyai profesi mengelola hutan atau memainkan peran dalam kegiatan pengelolaan hutan menuju kelestarian.
Demi menjaga kelestarian hutan, rimbawan tetap membutuhkan pelatihan dan pendidikan, salah satunya untuk mengakses teknologi terbaru bidang kehutanan. Badan Pangan dan Pertanian PBB (FAO) membantu rimbawan Indonesia untuk belajar bagaimana menggunakan teknologi satelit terbaru.
Ini untuk memastikan bahwa hutan kita dipantau dan dikelola secara berkelanjutan.
“Pendidikan dan pelatihan diperlukan untuk meningkatkan kesadaran di antara pengguna hutan dan masyarakat umum tentang hutan dan kehutanan," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, dalam rilis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Senin, 25 Maret 2019.
Simak video menarik berikut ini:
Menghentikan deforestasi
Pendidikan hutan juga membantu anak-anak terhubung dengan alam. Proses ini akan membuat generasi masa depan sadar manfaat pohon dan hutan. Yang terpenting dapat mengelola hutan dengan baik.
Masyarakat pedesaan dan adat pun perlu memiliki pengalaman dan pengetahuan penting tentang bagaimana melindungi sumber daya hutan. Ini memastikan, hutan dikelola dan dipanen secara berkelanjutan.
“Dengan berinvestasi dalam pendidikan kehutanan, negara-negara dapat membantu memastikan para ilmuwan, pembuat kebijakan, rimbawan, dan masyarakat lokal bekerja menghentikan deforestasi dan memulihkan lahan yang terdegradasi," ujar Kepala Perwakilan FAO di Indonesia (AI), Adam Gerrand.
Advertisement