Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Direktur Produksi dan Riset Teknologi PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) Wisnu Kuncoro sebagai tersangka. Ini karena diduga menerima suap dari dua pihak swasta yakni Kenneth Sutardja dan Kurniawan Eddt Tjokro.
Manajemen PT Krakatau Steel Tbk memastikan kasus tersebut tidak mempengaruhi operasional perusahaan.
Seluruh agenda bisnis perusahaan. Seluruh agenda bisnis perusahaan, termasuk produksi 10 juta ton baja dan pabrik hot strip mill 2 di Cilegon diprediksi selesai sesuai target.
Meski demikian, bagaimana dampak ada kasus dugaan suap yang menimpa Direktur Produksi dan Riset Teknologi PT Krakatau Steel Tbk terhadap pergerakan saham PT Krakatau Steel Tbk?
Baca Juga
Advertisement
Berdasarkan data RTI, Senin (25/3/2019) pukul 10.07 waktu JATS, saham PT Krakatau Steel Tbk turun 2,48 persen ke posisi Rp 472 per saham.
Saham PT Krakatau Steel Tbk dibuka turun empat poin ke posisi Rp 480 per saham dari penutupan pada Jumat pekan lalu Rp 484 per saham.
Pada Senin pekan ini, saham PT Krakatau Steel Tbk sempat berada di level tertinggi Rp 480 per saham dan terendah Rp 462 per saham.
Total frekuensi perdagangan saham 728 kali dengan volume perdagangan 102.157. Nilai transaksi harian saham Rp 4,8 miliar.
Pelemahan saham PT Krakatau Steel Tbk ini juga terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tertekan. IHSG turun 61,73 poin atau 0,95 persen ke posisi 6.463,01. Indeks saham LQ45 susut 1,23 persen. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.
Sebanyak 243 saham melemah sehingga seret IHSG ke zona merah. 101 saham menguat dan 114 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham 138.260 kali dengan volume perdagangan 4,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 2,2 triliun.
Krakatau Steel Benahi Internal
Sebelumnya, kasus dugaan suap yang menimpa Direktur Teknologi dan Produksi PT Krakatau Steel (Persero) Wisnu Kuncoro menjadi perbincangan hangat beberapa hari ke belakang. Banyak yang menyayangkan hal ini karena Krakatau Steel adalah perusahaan BUMN yang harusnya menjaga diri dari intervensi KKN.
Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim telah meyakinkan publik bahwa kasus ini tidak mempengaruhi operasional perusahaan. Seluruh agenda bisnis perusahaan, termasuk produksi 10 juta ton baja dan pabrik hot strip mill 2 di Cilegon diprediksi selesai sesuai target.
"Kami menyayangkan apa yang terjadi dengan rekan kami. Namun kami tetap mendukung upaya hukum dan mengadakan pembenahan internal agar good corporate government dapat berjalan di KS. Waktunya KS bangkit dan mengokohkan diri sebagai industri baja nasional," ungkapnya di Jakarta, Minggu 24 Maret 2019.
Sementara Krakatau Steel telah melakukan upaya peningkatan tata kelola perusahaan yang baik dengan merekrut konsultan internasional McKinsey & Company. Konsultasi sudah berjalan selama 2 bulan dengan fokus utama merestrukturisasi utang.
Dia meyakini dengan rampungnya masalah utang, maka masalah fundamental akan bisa diatasi. Selain itu, pembenahan internal ini akan ditingkatkan agar praktik korupsi tidak terjadi lagi.
"Besok saya kumpulkan seluruh jajaran manajemen untuk komitmen good corporate governance. Sekarang sudah zero tolerance. Tidak boleh ada kejadian seperti kemarin lagi," ujar dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement