Sumbang 80 Persen Gaji ke Murid Miskin Kenya, Guru Ini Dihadiahi Rp 14 Miliar

Berkat kebaikan hatinya, tak disangka pria di Kenya ini malah menyabet gelar guru terbaik di dunia dan diganjar hadiah US$ 1 juta atau sekitar Rp 14 miliar.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 25 Mar 2019, 12:58 WIB
Peter Tabichi, guru yang menyumbangkan 80 persen gajinya untuk murid dianugerahi The Varkey Foundation Global Teacher Prize dan hadiah sekitar Rp 14 miliar. (AP)

Liputan6.com, Nairobi - Mulia sekali hati seorang guru matematika dan fisika dari pedesaan Kenya ini. Ia memberikan 80 persen dari gaji bulanannya untuk membantu orang miskin di tempatnya mengajar.

Berkat kebaikan hatinya, tak disangka ia malah memenangkan hadiah US$ 1 juta atau sekitar Rp 14 miliar. Peter Tabichi dianugerahi Varkey Foundation Global Teacher Prize pada hari Minggu.

Peter Tabichi mengajar di sekolah pedesaan di Desa Pwani, Kenya, dengan hanya menggunakan satu komputer dan mengandalkan jaringan internet yang buruk. Di sana, rasio guru dan murid adalah 1 : 58. Hampir semua muridnya berasal dari keluarga miskin.

Hampir sepertiga dari murid-murid Tabichi adalah anak yatim atau hanya memiliki satu orangtua.

Menurut profilnya dari Varkey Foundation, seperti diberitakan CNN, yang dikutip Senin (25/3/2019), Tabichi mendapatkan konten pendidikan online sebagai materi pengajarannya dengan mengunjungi kafe internet. Ia lalu menggunakan materi tersebut secara offline di kelas.

Tak hanya itu, Tabichi juga membimbing klub sains sekolah. Sejumlah siswanya bahkan ada yang tengah bersaing di kompetisi nasional dan internasional. Tim sains matematika bersaing dalam INTEL International Science and Engineering Fair tahun ini di Arizona.

Sejumlah murid yang dibimbing olehnya juga pernah memenangkan penghargaan dari Royal Society of Chemistry, berkat karya mereka menggunakan kehidupan tanaman lokal untuk menghasilkan listrik.

"Setiap hari di Afrika kita membuka halaman baru dan bab baru. Hari ini adalah hari lain," kata Tabichi kepada yayasan. "Hadiah ini bukan pengakuan untukku tapi untuk kaum muda benua besar ini."

Murid-murid Tabichi menghadapi banyak tantangan, termasuk kelangkaan makanan, penyalahgunaan narkoba, kehamilan remaja dan pernikahan muda.

Berkat kerja keras Tabichi, pendaftaran murid di tempatnya mengajar, Keriko Mixed Day Secondary School, berlipat ganda selama tiga tahun. Menurut profilnya, belakangan lebih banyak siswa yang melanjutkan ke perguruan tinggi.

"Kamu harus berbuat lebih banyak dan lebih sedikit bicara," kata Tabichi.

Guru di Kenya itu menerima penghargaan yang diserahkan oleh aktor Hugh Jackman, sebagai tuan rumah upacara penghargaan di Dubai, Uni Emirat Arab.

 

Saksikan juga video berikut ini:


Apresiasi Presiden Kenya

Presiden Kenya Uhuru Kenyatta memegang trofi Piala Dunia FIFA saat Tur Dunia di Gedung Negara, Nairobi (26/2). Trofi ini terbuat dari emas murni 18 karat dengan dasar perunggu, setinggi 36,8 sentimeter dan berat 6,1 kilogram. (AFP Photo/Yasuyoshi Chiba)

Peter Tabichi, seorang guru matematika dan fisika dari Rift Valley, wilayah yang rawan kelaparan di Kenya, dipilih dari 10.000 guru dari hampir 180 negara untuk memenangkan Varkey Foundation Global Teacher Prize 2019.

The Guardian menyebut, berkat kerja kerasnya Tabichi dinobatkan sebagai guru terbaik dunia.

Ini adalah hari yang membanggakan bagi Peter Tabichi, dan untuk semua yang terinspirasi oleh ajarannya.

"Anda adalah contoh cemerlang tentang apa yang dapat dicapai oleh roh manusia," kata Presiden Kenya, Uhuru Kenyatta, dalam pesan ucapan selamat.

"Tidak hanya untuk Kenya. Bukan hanya untuk Afrika. Tapi untuk dunia."

Berkat bimbingan Tabichi, siswa dari Desa Pwani menjadi sekolah pertama di kategori Science and Engineering Fair Kenya tahun lalu, yang menampilkan perangkat yang memungkinkan orang buta dan tuli untuk mengukur objek.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya