Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengapresiasi kinerja Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dalam pembuatan proyek percontohan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Bantargebang, Kota Bekasi. Menurutnya, proyek ini menjadi indikator penting dalam upaya penanganan sampah.
"Program yang diawali dengan pengkajian dan penerapan teknologi oleh saudara-saudara kita di BPPT patut kita banggakan," kata Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Yusmada Faisal, saat ditemui di Bantargebang, Kota Bekasi, Jakarta, Senin (25/3/2019).
Yusmada mengatakan, dengan pengoprasian PLTSa ini diharapkan sedikitnya akan membantu proses pengolahan sampah yang ada di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang. "TPST ini adalah salah satu tempat pengolahan sampah akhir yang dimiliki oleh Pemprov DKI bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bekasi," katanya.
Baca Juga
Advertisement
Sebelumnya, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohammad Nasir, bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, meresmikan proyek percontohan pengolahan sampah proses termal Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi.
Dalam sambutannya, Mohammad Nasir mengatakan, dengan diresmikannya PLTSa Bantargebang ini diharapkan mampu menjadi sebuah percontohan bagi kota-kota lainnya. Di mana, kapasitas pengolahan sampah PLTSa sendiri mencapai 100 ton per hari mampu menghasilkan listrik sebagai bonus sebanyak 700 kilowatt hour.
"Saya berpikir bagaimana Indonesia bersih dari sampah ini, dengan ini bisa kita terapkan di tempat tempat lain, untuk kota kecil Surakarta dan kota lain diharapkan produksinya bisa 200 ton bisa gunakan ini," katanya
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Bantargebang Mulai Beroperasi
Sebelumnya, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohammad Nasir, bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, meresmikan proyek percontohan pengolahan sampah proses termal Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi, Senin (25/3/2019).
Mohammad Nasir mengatakan, dengan diresmikannya PLTSa Bantargebang ini diharapkan mampu menjadi sebuah percontohan bagi kota-kota lain. Di mana, kapasitas pengolahan sampah PLTSa sendiri mencapai 100 ton per hari mampu menghasilkan listrik sebagai bonus sebanyak 700 kilowatt hour.
BACA JUGA
"Saya berpikir bagaimana Indonesia bersih dari sampah ini, dengan ini bisa kita terapkan di tempat tempat lain, untuk kota kecil Surakarta dan kota lain diharapkan produksinya bisa 200 ton bisa gunakan ini," katanya.
Mohammad Nasir mengatakan, sampah saat ini juga sudah menjadi persoalan yang harus segera ditangani. Oleh karenanya, dengan pilot project pembangkit listrik tenaga Bantargebang ini diharapkan dapat meminimalisir persoalan sampah di setiap-setiap daerah.
"Konsep ini kita bangun, bagaimana bersihkan sampah, Jangan sampai sampah dianggap komoditi. Saya berpikir bagaimana Indonesia bersih dari sampah ini," katanya.
Advertisement