Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI), Dr dr RM Sri Hananto Seno SpBM(K), mengatakan, penyuluhan mengenai kesehatan rongga mulut yang sering mereka adakan membuat orang-orang mau memeriksakan diri ke dokter gigi.
Jumlahnya bahkan terus bertambah setiap tahunnya, terlebih semenjak adanya BPJS Kesehatan.
Advertisement
"(Misalnya) Dikatakan sakit gigi bisa menyebabkan infeksi di mana-mana, mereka jadi ketakutan, lalu datang ke dokter gigi," kata Seno kepada Health Liputan6.com belum lama ini.
Tentu saja ini kabar yang baik. Mengingat sebelum adanya program BPJS Kesehatan, orang-orang masih saja tidak peduli terhadap kesehatan rongga mulut. Ke dokter gigi pun malas.
Cepat-cepat ke dokter gigi
Menurut Seno, apa yang dikatakan saat penyuluhan bukan sekadar untuk menakut-nakuti. Akan tetapi seperti itu fakta yang sebenarnya.
"Dari masalah gigi itu bisa menyebar ke mana-mana. Bisa jadi penyakit jantung dan stroke," katanya.
Dua penyakit tersebut membuat pengeluaran BPJS semakin besar. Menurut Seno, bila jumlah orang yang sakit gigi berkurang, penyebaran ke mana-mana pun bisa berkurang juga.
Stroke dan jantung, kata Seno, bisa terjadi karena kuman-kuman yang ada di mulut masuk ke dalam darah, yang pada akhirnya menyebabkan peradangan. Kemudian, terjadi sumbatan-sumbatan yang membuat sistem sirkulasi ke arah jaringan tidak lancar.
Itu mengapa masyarakat perlu diedukasi untuk mencegah kerusakan gigi dan mulut mulai saat ini.
"Pentingnya mengedukasi jangan sampai sakit gigi. Kalau sakit gigi, segera ke dokter gigi, mudah-mudahan menjadi lebih baik," ujarnya.
Advertisement