Listrik di Beberapa Wilayah Sentani Masih Padam Usai Banjir Bandang

Saat ini masih ada infrastruktur kelistrikan di sejumlah wilayah Sentani yang belum beroperasi.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 25 Mar 2019, 18:12 WIB
Banjir bandang di Sentani. (Liputan6.com/Katharina Janur)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) terus memulihkan pasokan listrik untuk masyarakat Sentani, pasca bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi pekan lalu.

Saat ini masih ada infrastruktur kelistrikan yang belum beroperasi sehingga ‎beberapa wilayah mengalami pemadaman listrik.

Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN, I Made Suprateka mengatakan, sejumlah kondisi gardu masih dalam  pekerjaan penyelesaian antara lain enam gardu yang padam karena terendam. Serta perbaikan tiga tower SUTT 70 kV Orya dan sejumlah jaringan yang rusak dan putus di sejumlah titik.

"Saat ini tim pemulihan kelistrikan masih terus bekerja di lapangan di lokasi-lokasi bencana banjir kemarin. Namun, memang terdapat beberapa lokasi yang belum teraliri listrik dikarenakan akses yang belum bisa ditempuh serta infrastruktur yang mengalami kerusakan cukup besar," kata Made, di Jakarta, Senin (25/3/2019).

Saat ini, PLN fokus menyelesaikan perbaikan jaringan yang rusak dan putus di titik-titik yang sudah dapat diakses sembari menunggu air surut.

Selain itu, perbaikan tiga tower SUTT 70 kv di Orya juga terus dikebut. Gangguan dan pekerjaan ini menyebabkan beberapa lokasi di Sentani mengalami pemadaman, antara lain Jl. Sosial, jl. Kemiri, Kampung Sosiri, Doyo Baru, sebagian BTN Gajahmada, Komplek Bintang Timur, Yabaso Pantai, Kampung Yakonde, Kampung Telafa Maya, Jl. Lintas Utara

"3 tiang konstruksi SUTT kami mengalami kerusakan di mana SUTT tersebut untuk suplai daya dari PLTA Orya, namun kita sudah melakukan pengalihan sementara sehingga konstruksi dapat diperbaiki. Dan hingga saat ini PLN tidak mengalami defisit daya, namun pendistribusian daya yang memang harus ada perbaikan lebih", lanjut Made.

‎Dia menuturkan, cuaca yang kurang bersahabat seminggu kemarin menjadi kendala proses pemulihan pasokan listrik untuk warga. Cuaca tersebut mengakibatkan banjir susulan dan tanah longsor yang akhirnya berdampak pada sejumlah jaringan terganggu.

"PLN terus berupaya menormalkan seluruh pasokan listrik masyarakat di lokasi terdampak dengan cepat, tepat dan mengedepankan faktor keamanan. Bila cuaca bersahabat, diharapkan dalam minggu ini pekerjaan dapat selesai dan masyarakat dapat menikmati listrik seperti sedia kala," kata dia.

 


Pertamina Sediakan Pangkalan Darurat

Rumah-rumah yang rusak akibat banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Minggu (17/3/2019). Berdasarkan data BNPB, banjir bandang yang terjadi pada Sabtu (16/3) tersebut mengakibatkan lebih dari 60 orang tewas. (Netty Dharma Somba / AFP)

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VIII Maluku-Papua melayani pangkalan tanggap darurat minyak tanah sebanyak dua kiloliter (Kl), untuk penanganan pasca banjir bandang di Sentani Jayapura, Papua.

Unit Manager Communication, Relations, & CSR PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VIII, Brasto Galih Nugroho mengatakan, ‎pasca bencana banjir bandang Sentani hingga Jumat 22 Maret 2019, Pertamina telah menyalurkan lima kl minyak tanah melalui pangkalan tanggap darurat minyak tanah yang tersebar di titik BTN Sosial, BTN Kolam, Yahim, dan Doyo Bambar.

"Pengaktifan ini bertujuan untuk memberikan pelayanan minyak tanah sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi) pada wilayah-wilayah sulit dijangkau masyarakat akibat dampak banjir," kata ‎Brasto, di Jakarta, Sabtu 23 Maret 2019.

Di samping pengaktifan pangkalan tanggap darurat minyak tanah tersebut, penyaluran minyak tanah untuk pangkalan minyak tanah eksisting di medan yang sulit tetap ditempuh PT Pertaminademi memenuhi kebutuhan masyarakat. 

Brasto mencontohkan, penyaluran minyak tanah untuk wilayah Kertosari harus melalui proses khusus (overtapping) karena jembatan yang rusak.

Proses yang dilakukan tersebut adalah memindahkan isi mobil tangki ke mobil tangki lainnya menggunakan selang khusus yang berada di seberang jembatan yang rusak.

Hal ini dilakukan agar jembatan tetap aman untuk dilalui, mengingat beban mobil tangki dalam kondisi penuh akan merusak jembatan darurat yang dibuat oleh warga sekitar.

"Penyaluran overtapping harus ditempuh agar Pertamina dapat menyalurkan minyak tanah ke wilayah yang sulit untuk ditembus," ujar Brasto. 

Brasto melanjutkan, proses overtapping untuk penyaluran minyak tanah di Kertosari tersebut sudah tidak dilakukan terhitung mulai Jumat 22 Maret 2019. 

"Hal ini dikarenakan penyaluran minyak tanah ke Kertosari sudah dapat dilakukan dengan cara normal," ujar dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya