Liputan6.com, Beijing - Sekitar total dua menit adegan atau konten bernuansa LGBT dalam film biografi band rock Queen, Bohemian Rhapsody telah disensor oleh otoritas China, ketika sinema itu rilis perdana untuk publik Tiongkok pada 22 Maret 2019.
Film pemenang penghargaan itu, berperspektif dari kehidupan dan karier pentolan Queen, Freddie Mercury, ikon LGBT yang meninggal karena penyakit terkait AIDS pada usia 45 tahun.
Baca Juga
Advertisement
Penyensoran dalam film Bohemian Rhapsody berkaitan dengan peraturan China pada 2016, ketika badan sensor negara melarang penggambaran "perilaku seksual yang tidak normal," termasuk hubungan gay dan lesbian di acara TV, sinema, dan online.
Homoseksualitas sendiri bukan ilegal di China dan pihak berwenang pada tahun 2001 menghapusnya dari daftar resmi negara tentang kategori gangguan jiwa. Tetapi, para aktivis dan pakar berpendapat bahwa prasangka, diskriminasi, serta tindakan keras pemerintah tetap ada.
Seperti dikutip dari CNN (25/3/209), berikut 5 momen LGBT dalam film Bohemian Rhapsody yang telah disensor oleh China --pangsa pasar sinema terbesar ke-dua di dunia.
Simak video pilihan berikut:
1. Sorot Dekat Selangkangan Freddie Mercury
Di awal film, terdapat sebuah adegan ketika produser BBC yang mengelola pertunjukan langsung Queen di saluran televisi marah setelah kamera memperbesar gerakan panggul flamboyan Freddie Mercury.
Dalam rilis di pasar China, adegan itu 'disensor' dengan mengubah layar televisi tersebut mengalami gangguan teknis, sepersekian detik ketika panggul dan selangkangan Mercury seharusnya muncul dalam 'original cut' film.
Advertisement
2. Ciuman dan Saling Raba Antara Tokoh Pria
Adegan ketika Paul Prenter --manajer sang vokalis pada 1977 - 1986 -- memaksa mencium Freddie Mercury juga disensor dalam film yang dirilis untuk publik China.
Sama halnya dengan adegan ketika Freddie meraba-raba calon suaminya, Jim Hutton, ketika film menginjak durasi satu jam. Adegan itu disensor dalam rilis pasar China, meninggalkan jejak lubang plot karena penonton menjadi tidak tahu dari mana Jim berasal ketika karakter itu muncul kembali pada menit-menit berikutnya.
Ciuman penuh gairah antara Freddie dan Jim pada momen lain juga disensor.
Namun, sama seperti di China, Indonesia juga menyensor adegan ciuman antara dua karakter pria dalam film tersebut.
3. Freddie Mercury Membicarakan Seksualitasnya
Setengah jalan dalam film, kekasih dan teman lama Freddie Mercury, Mary akhirnya berhadapan dengannya guna membicarakan seksualitas sang musisi.
Setelah penyanyi itu berkata, "Saya pikir saya biseksual," Mary menjawab, "Tidak Freddie, kamu gay."
Dalam versi China, dua kalimat dalam pembicaraan itu dihapus.
Advertisement
4. Beberapa Kata 'Gay' Disensor
Dalam adegan lain, drummer Queen Roger Taylor, yang diperankan oleh Ben Hardy, mengomentari potongan rambut baru Mercury.
"Gayer?" katanya, tentang tampilan baru.
Dalam versi China, adegah itu hanya ditampilkan dengan Taylor yang melempar pandangan skeptis pada potongan rambut baru Mercury sebelum adegan berlanjut.
Sensor serupa juga terjadi pada adegan konferensi pers ketika wartawan bertanya kepada Freddie Mercury tentang orientasi seksualnya.
Istilah yang digunakan oleh reporter itu diterjemahkan sebagai "kehidupan seks" dalam penerjemahan China --yang mengubah makna pertanyaan sepenuhnya.
Terlepas dari pemotongan dan kesalahan penerjemahan, rata-rata penonton Tiongkok masih dapat menyimpulkan seksualitas Mercury, CNN melaporkan. Adegan final ketika Mercury mengaku gay kepada orang tuanya dengan memegang tangan rekannya Jim Hutton, masuk dalam versi China.
5. Adegan 'I Want to Break Free'
Sensor terbesar dari semua adalah menjelang akhir film, ketika para personel Queen didandani dengan pakaian wanita untuk merekam video musik yang sekarang legendaris; "I Want To Break Free."
Versi China melewatkan ini dan memotong reaksi panas Queen terhadap MTV yang melarang video musik itu, yang mungkin membingungkan pemirsa.
Advertisement