Liputan6.com, Purbalingga - Teknologi telepon seluler alias ponsel nyaris menyentuh semua lini kehidupan. Itu termasuk ponsel sebagai sarana Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN).
Ini dibuktikan oleh SMK Muhammadiyah 1 Purbalingga, Jawa Tengah. Berbeda dengan sekolah lain di Purbalingga pada umumnya yang mengandalkan komputer duduk alias dekstop atau laptop, sekolah ini selangkah lebih maju dengan mengggunakan ponsel sebagai sarana USBN.
Baca Juga
Advertisement
Kepala Humas SMK 1 Muhammadiyah Purbalingga, Samsul Hidayah mengatakan, penggunaan ponsel untuk ujian bertujuan menyesuaikan zaman yang sekarang dikenal dengan istilah revolusi industri 4.0.
Perkembangan teknologi yang begitu pesat mesti diikuti semua bidang tak terkecuali dalam bidang pendidikan untuk memudahkan peserta didik.
Karenanya, PW Muhammadiyah Jawa Tengah menginstruksikan agar sekolah-sekolah yang berada dalam naungan Muhammadiyah menggunakan ponsel untuk ujian.
Di Purbalingga, selain SMK Muhammadiyah 1, SMK Muhammadiyah 2 Purbalingga dan SMK Muhammadiyah 3 Purbalingga juga menggarap USBN dengan ponsel.
"Jadi siswa tinggal download aplikasinya. Hal ini bertujuan agar kami bisa menyesuaikan diri terhadap perkembangan zaman khususnya teknologi yang begitu pesat," ucap Syamsul lewat keterangannya yang diterima Liputan6.com, dikutip Senin (25/3/2019).
Pelaksanaan UNBK SMK di Purbalingga
Syamsul menjelaskan, penggunaan ponsel untuk ujian hanya pada materi USBN dengan ciri khusus, yakni ujian mata pelajaran yang hanya ada di sekolah Muhammadiyah seperti aqidah, fiqih dan Kemuhammadiyahan. Sedangkan, pada ujian nasional mendatang, siswa tetap akan menggunakan komputer duduk.
"Jadi nanti pas UN (Ujian Nasional) siswa tetap menggunakan komputer," dia menerangkan.
Khusus untuk siswa yang tak memiliki ponsel, sekolah tetap menyediakan komputer. Secara prinsip, tak ada perbedaan antara menggarap ujian dengan komputer atau ponsel. Yang membedakan hanya sarananya.
Selain sekolah tersebut, diketahui ada SMK Muhammadiyah 2 Purbalingga (Bobotsari) dan SMK Muhammadiyah 3 Purbalingga yang mengadakan ujian dengan penggunaan alat serupa.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Kabupaten Purbalingga, F Budi santoso mengatakan, di Purbalingga ada ada 33 SMK yang terdiri dari 12 SMK Negeri dan 21 SMK Swasta yang ada di Purbalingga mengikuti USBN dan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
UNBK dimulai Senin, 25 Maret 2019, hingga tiga hari ke depan. Sebanyak 6.641 siswa SMK di Purbalingga mengikuti UNBK.
Dia mengklaim, seluruh sekolah telah mempersiapkan sarana dan prasarana dengan baik. Di antaranya, dengan mempersiapkan cadangan listrik dan perbaikan sarana penunjang di laboratorium komputer.
"Persiapan tersebut seperti sinkronisasi server dan persiapan genset karena cuaca yang sedang tidak menentu ini mengharuskan kita menyiapkan segala sesuatu agar terhindar dari hal yang tidak terduga," ucap Budi.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement