Prabowo: Saya Sering Diejek, Difitnah, tapi Menahan Diri

Menurut Prabowo, saat ini dirinya kerap difitnah dan dihina oleh pihak-pihak yang tak menyukainya.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Mar 2019, 07:46 WIB
Prabowo pada saat Pembekalan Manggala Relawan, di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta Timur, Jumat (15/3/2019).

Liputan6.com, Papua - Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, menyerukan pesan damai kepada seluruh pendukungnya dan rakyat Indonesia untuk menjaga persaudaraan, meski berbeda pilihan. Menurut dia, toleransi adalah hal yang utama yang harus dijaga oleh seluruh rakyat Indonesia demi keutuhan bangsa.

Hal itu disampaikan Prabowo saat menyampaikan pidatonya di acara kampanye terbuka di Lapangan Mandala, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, Senin, 25 Maret 2019.

"Saya minta marilah kita tingkatkan rasa persaudaraan. Marilah kita memandang semua adalah saudara. Kita boleh berbeda agama, boleh berbeda suku, boleh berbeda bahasa, tapi kita harus ingat, kita harus hidup mencari yang baik, hidup yang baik untuk anak-anak dan cucu-cucu kita," tutur Prabowo.

Bagi Prabowo, kerukunan akan tercipta bila menjalani hidup dengan toleransi dan saling menghargai. Sehingga, persatuan dan kesatuan bangsa akan terjalin di Indonesia. Ia juga meminta kepada seluruh pendukungnya menahan diri dan tidak mudah terpancing emosi dari pihak-pihak yang ingin memperkeruh suasana politik.

"Tidak mungkin kita bisa hidup baik kalau kita tidak hidup rukun. Kita harus selalu saling menghargai, saling mengasihi, saling membela, saling menjunjung tinggi dan kita harus menjaga perasaan kita. kita harus sering menahan diri, sering kita harus mengalah, sering kita harus menjaga perasaan orang lain," paparnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Sering Difitnah

Menurut Prabowo, saat ini dirinya kerap difitnah dan dihina oleh pihak-pihak yang tak menyukainya. Namun, kata dia, dirinya selalu berusaha menahan diri untuk tidak membalas serangan tersebut.

"Saya sering diejek, saya sering dihina, saya sering difitnah, tapi saya menahan diri. Saya menahan diri, saya serahkan kepada Yang Maha Kuasa, yang benar adalah benar yang tidak benar adalah tidak benar," pungkas Mantan Danjen Kopassus itu.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya