Liputan6.com, Jakarta - Jelang Pilpres 2019, situasi politik di Indonesia semakin memanas. Suasana tersebut, telah membuat Eros Djarot, sosok composer, tokoh pers, politisi dan sekaligus budayawan ini, kembali menuangkan kegelisahannya melalui lagu-lagu ciptaannya.
Di tengah hiruk pikuk pemilihan presiden 2019 ini, Eros Djarot mengungkapkan kegelisahannya tentang perilaku para politisi dan para petinggi yang menggiring rakyat hingga terbelah menjadi dua kelompok yang saling bermusuhan itu ke dalam sebuah lagu.
Eros Djarot meluncurkan single lagu berjudul "1 dan 2 Bukan Segalanya". Di lagu tersebut, Eros Djarot mengajak agar rakyat Indonesia tidak mudah untuk mempercayai janji-janji para politisi.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, Eros Djarot juga mengajak para calon pemilih tidak perlu sampai bermusuhan dan saling hujat karena berlebihan mendukung calon presiden pilihannya sehingga pentingnya persatuan antar sesama anak bangsa terlupakan.
Angka Keramat
"Angka 1 dan 2 bukan angka sempurna. Kedua angka itu hanya pilihan yg berlaku untuk hanya lima tahun ke depan. Ada yang lebih penting lagi dan merupakan angka yang sempurna, yaitu 17 08 45. Angka keramat yang merupakan dasar dari keberadaan kita semua sebagai anak bangsa inilah yang harus dijaga lewat persatuan dalam semangat kekeluargaan," kata Eros Djarot, melalui keterangan resmi yang diterima Liputan6.com pada Senin (25/3/2019).
Advertisement
Pesan
Eros Djarot memiliki pesan penting yang ia tuangkan melalui lagu tersebut. Pesan tersebut menyangkut persatuan bangsa Indonesia.
"Bagi mereka yang berkepentingan memecah-belah bangsa ini agar Indonesia dapat mereka kuasai, sangat takut dan tidak menginginkan rakyat Indonesia tetap bersatu. Karena bersatu kita kuat dan kuat karena bersatu. Maka tetap lah bersatu. Jangan biarkan mereka memecah belah kita lewat politik, agama, dan budaya,” tegas Eros Djarot.