Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan perhatian khusus terhadap pertanian Karawang, Jawa Barat. Melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana (PSP) Kementan, Karawang dapat bantuan Alsintan dan asuransi pertanian.
Penyerahan bantuan diberikan langsung secara simbolik oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman pada acaraApresiasi dan Singkronisasi Program Kementerian Pertanian 2019, di Lapangan Sepak Bola Panji Larang, Desa Pacing Kec. Jatisari, Kab. Karawang, Selasa (26/3).
Advertisement
Bantuan Alsintan berupa Traktor Roda Dua sebanyak 24 unit, Cultivator 5 unit, Pompa air 5 unit dan Hand sprayer 10 unit. Selain itu, juga ada Dukungan Kawasan Sayuran lainnya (Aneka Cabai, Benih Jagung Manis, dan Benih Buah), Benih Kelapa, Domba, Ayam untuk KSTM, Benih Cengkeh, Benih Lada, dan Pengembangan serta Penumbuhan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).
Di era kepemimpinannya, Amran terus mengupayakan agar bantuan bisa tersalurkan secara cepat tanpa melalui jalur birokrasi yang panjang.
“Kalau hari ini butuh, harus segera dikirim. Ini kabinet kerja, bukan (kabinet) penebar janji. Aku tidak akan datang hari ini kalau bantuannya tidak siap,” ujar Mentan Amran.
Mentan Amran mengatakan, dirinya sengaja membawa eselon satu terbanyak selama kunjungan 4,5 tahun adalah kunjungan ke Karawang ini.
"Bantuan yang kami bawa ke Karawang selama 4,5 tahun sebanyak Rp 527 miliar. Kemudian alat mesin pertanian sebanyak 1240 unit. Hari ini juga ada bantuan kelapa sebanyak 50 truk, ayam 400 ribu ekor kami berikan gratis, kami berikan juga kambing domba. Kami tidak ingin datang membawa janji tapi kami ingin datang membawa bukti," tutur Mentan Amran.
Dikatakannya, 4,5 tahun perjalanan Kementan di bawah komandonya, sudah melakukan secara optimal untuk menuju swasembada dan bahkan ekspor. Bahkan ekspor meningkat 29%.
"Ituhasil kerja bapak ibu sekalian. Pendapatan kita naik dari Rp 900 triliun tahun 2014 meningkat menjadi Rp 1.462 triliun, itu peningkatan luar biasa," ujarnya.
Kedepan, lanjut Mentan, pihaknya akan percepat bantuan untuk masyarakat yang di bawah garis kemiskinan 50 ekor per rumah tangga, bantuan ayam kemudian pakannya gratis selama 6 bulan, beserta kandangnya.
"Bapak Presiden berpesan beliau sangat mencintai petani bukti nyata beliau bantuan langsung dan bantuan meningkat luar biasa," tambahnya.
Selain Alsintan, Kementan juga memberikan bantuan asuransi pertanian senilai Rp 281.340.000 untuk lahan pertanian seluas 46.89 hektar.
“Kepada kelompok tani yang mendapatkan bantuan ini, kami harap agar dapat dipergunakan semestinya. Alat pertanian ini harus dijaga dengan baik serta dirawat selepas pemakaian. Mudah-mudahan dengan alat ini hasil yang diperoleh petani bisa lebih meningkat lagi,” ujar Dirjen PSP Kementan Sarwo Edhy.
Asuransi ini diberikan kepada Kecamatan Rengasdengklok untuk Poktan Bojongsari seluas 0.9 hektar senilai Rp 5.400.000, untuk Poktan Sri Pohaci seluas 1.8 hektar senilai Rp 10.800.000, untuk Poktan Dewi Sinta seluas 3.02 hektar senilai Rp 18.120.000, untuk Poktan Mekarsari seluas 1.9 ha senilai Rp 11.400.000.
Kemudian Kecamatan Karawang Barat untuk Poktan Marga Asih I seluas 8.9 hektar senilai Rp 53.400.000, untuk Poktan Marga Asih I seluas 9.17 hektar senilai Rp 55.020.000, untuk Poktan Marga Asih I seluas 9.5 hektar senilai Rp 57.000.000, untuk Poktan Margalaksana II seluas 5.4 hektar senilai Rp 32.400.000.
Selanjutnya kepada Kecamatan Tempuran , untuk Poktan Belut Putih seluas 1 hektar senilai Rp 6.000.000, untuk Poktan Tani Mukti seluas 1.5 hektar senilai Rp 9.000.000 dan Kecamatan Majalaya untuk Poktan Panglipur II seluas 1.6 hektar senilai Rp 9.600.000, untuk Poktan Tirta Mustika seluas 2.2 hektar senilai Rp 13.200.000.
Sarwo menyebutkan, Kabupaten Karawang salah satu yang paling tinggi kepeduliannya terhadap asuransi pertanian. Tercatat, pada 2018, dari PAGU Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) 29 ribu hektare, terealisasi 24,7 ribu hektare. Sementara klaim yang terjadi seluas 385 hektare.
"Pemerintah memberi subsidi Rp 144.000 dan petani hanya dibebani Rp 36.000/ha. Sejauh ini, respon petani Karawang terhadap program asuransi pertanian cukup baik," pungkas Sarwo Edhy.
Kasubdit Pemberdayaan Permodalan dan Asuransi Pertanian Waluyo mengatakan, dalam rangka pembangunan pertanian kementan banyak memberikan bantuan sarana produksi pertanian dari mulai luas baku lahan atau cetak sawah, optimasi dan sarana sarana lainnya. Termasuk perlindungan tanaman yang dilandasi oleh UU 19 tahun 2013.
"Jadi perlindungan tanaman/perlindungan usaha tani padi khususnya dan ternak melalui asuransi pertanian bekerjasama dengan Jasindo penugasan dari Menteri BUMN," kata Waluyo.
Asuransi Pertanian di Indonesia baru pertama kali mulai ujicoba dari 2015 sampai dengan 2019 dengan bantuan premi sebesar Rp 180 ribu perhektar dibayar oleh swadaya petani sebesar 20% yaitu sebesar Rp 36 ribu dan dibantu oleh pemerintah premi sebesar 80% yaitu sebesar Rp 144 ribu.
"Nilai pertanggungan sebesar Rp 6 juta perhektar apabila terjadi resiko kerusakan atau gagal panen dengan luas kerusakan 75% dari luas lahan per hektarnya," jelasnya.
Yang sudah berjalan sampai saat ini program asuransi pertanian sudah berjalan di seluruh Indonesia, sudah 27 provinsi, rencana tahun 2020 akan berjalan 33 provinsi.
(*)