Liputan6.com, Liverpool - Sadio Mane kini masuk dalam daftar utama pemain yang diincar Real Madrid musim depan. Kehebatannya saat main di Liverpool membuat dia disukai banyak klub termasuk Madrid.
Kehebatan Sadio Mane di sepak bola tidak didapatkan dengan mudah. Sedhiou, kota kecil di Senegal menjadi saksi masa kecilnya yang sulit.
Baca Juga
Advertisement
Meski keluarganya kesulitan uang, Sadio Mane menjalani masa kecil yang bahagia. Dia bercerita bagaimana dia main sepak bola dengan kaki telanjang di lapangan yang gawangnya dibuat oleh batu-batu.
Bakatnya yang menonjol di sepak bola tak disadari sang orang tua. Bahkan dia sempat mendapatkan penentangan dari kedua orang tuanya saat gabung dengan foot academy.
"Orang tua tidak mengerti mengapa saya ingin main sepak bola, bahkan mereka saya keluar saja dari klub Dakar's Generation Foot Academy tapi saya menolak," ujarnya seperti dikutip Marca.
Awal Karier
Awal karier Mane dimulai saat Mets merekrutnya kala berusia 19 tahu.Setahun di Prancis, dia lalu gabung dengan Red Bull Salzburg.
Setelah mencetak 45 gol dari 87 laga di Salzburg, dia pun diboyong Southampton. Di Salzburg pula dia terakhir kali main ke klub malam untuk rayakan gelar juara bersama rekan-rekannya.
"Saya tak pernah ingin datang ke pesta atas keinginan diri sendiri. Saya bahkan tak pernah memikirkan itu," ujarnya.
"Kalau saya tak memberikan segalanya, saya harus hebat di sepak bola, saya tak akan meraih apapun."
Advertisement
Tidak Hobi Playstation
Tak seperti kebanyakan pemain sepak bola, Sadio Mane juga tidak suka main PlayStation. Dia tak mau main itu di waktu senggangnya.
"Saya tak menyukainya. Saya tak pernah memainkan ini. Ini sesuatu yang membuang-buang waktu Anda," ujarnya.