Liputan6.com, Jakarta - Smartfren mengaku berkomitmen untuk segera membuka jaringan di rute Mass Rapid Transport (MRT) Jakarta agar pelanggannya dapat berkomunikasi dengan lancar.
"Kami komit untuk membuka jaringan di rute MRT Jakarta. Dengan demikian, layanan Smartfren akan segera tersedia di MRT tanpa putus," kata Deputy CEO of Commercial Smartfren Djoko Tata Ibrahim via pesan singkat, Selasa (26/3/2019).
Djoko mengungkapkan, perusahaan bahkan telah deal dengan penyedia jaringan telekomunikasi pasif untuk MRT Jakarta, yaitu Tower Bersama.
"Smartfren ingin selalu ada di mana pelanggan berada. Kalau kami tidak ada di rute MRT Jakarta, artinya ada layanan yang terputus," ujarnya menambahkan.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, Direktur Tower Bersama Helmy Yusman Santoso mengatakan sejumlah operator seluler tengah melakukan negosiasi dengan perusahaan.
"Mereka (operator seluler) dalam tahap finalisasi dan komunikasi terus berjalan. Selama tahapan negosiasi ini ada non disclosure agreement (NDA) yang harus dihormati, sehingga kami tidak bisa memberikan informasi secara detail," ujarnya.
Helmy memaparkan, dalam penetapan biaya sewa dari sarana infrastruktur telekomunikasi di MRT Jakarta, tak hanya tergantung perseroan tetapi ada aturan main yang disepakati dengan PT MRT Jakarta.
"Kami tak bisa menetapkan tarif sewa, karena ada kewajiban setoran pendapatan ke PT MRT Jakarta dan lainnya. Kami pun akan memberikan kesempatan yang sama kepada semua operator untuk memasang perangkat trial gratis," ucapnya memungkaskan.
IBS 408 Titik
Untuk diketahui, MRT Jakarta bersama mitranya telah menyediakan antena In buiilding Solution (IBS) di 408 titik pada 13 lokasi yang dilalui moda transportasi tersebut sepanjang 15,6 kilometer.
Selain itu, ada juga antena repeater sepanjang rel (24,9 km), 8 ruang BTS, dan backhaul ke fiber optik untuk masing-masing calon penyewa. Adapun untuk kapasitas yang disediakan meliputi 74 sektor.
Di sisi lain, sebelumnya Direktur Jaringan Telkomsel Bob Apriawan menyatakan sejauh ini hanya Telkomsel yang sudah memasang 48 BTS di 13 stasiun yang dilewati MRT Jakarta.
"Total ada 74 sektor dengan 222 NE BTS mixed 2G, 3G, dan 4G. Untuk 4G, kami pakai carrier aggregation LTE FDD 1800 dan LTE TDD 2300 dikombinasikan," tuturnya.
Adapun dua operator seluler besar Indosat Ooredoo dan XL Axiata mengaku berkomitmen mendukung tersedianya layanan telekomunikasi di jalur MRT.
"Kami berkomitmen mendukung tersedianya layanan telekomunikasi di sepanjang jalur MRT. Saat ini kami masih dalam proses finalisasi untuk kerjasama ini," kata Turina Farouk, Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo via pesan singkat.
Advertisement
Harapan Menkominfo
Sementara Head of External Communication XL Axiata Henry Wijayanto menuturkan pihaknya tentu akan mendukung penyelenggaraan layanan telekomunikasi untuk membantu kelancaran masyarakat dalam berkomunikasi, termasuk di jalur MRT.
"XL Axiata akan berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk penyedia layanan dan fasilitas MRT. Saat ini masih dalam tahap diskusi dengan pihak penyelenggara fasilitas di layanan MRT," ujarnya.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara sendiri mengharapkan semua operator seluler memberikan layanan di semua rute yang dilalui transportasi MRT Jakarta.
"Idealnya semua operator harus membuka jaringan di rute dan stasiun MRT Jakarta, baik itu di tunnel (terowongan bawah tanah) atau di atas tanah. Kita maunya seperti di Singapura, di mana orang bisa berkomunikasi di mana saja saat naik MRT," kata Rudiantara.
(Isk/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini