Liputan6.com, Jakarta - Penjualan salah satu low sport utility vehicle (LSUV) PT Honda Prospect Motor (HPM), BR-V terus mengalami penurunan. Dengan begitu, dibutuhkan model baru untuk merangsang konsumen, sehingga tertarik memilih saingan dari Toyota Rush dan Daihatsu Terios tersebut.
Dijelaskan Jonfis Fandy, Marketing & After Sales Director PT HPM, untuk Honda BR-V memang tidak bisa mendapatkan ubahan banyak. Pasalnya, jika mau perubahan yang signifikan, harus full model change, mulai dari eksterior, interior, mesin, dan lainnya.
Baca Juga
Advertisement
"Sampai saat ini, ya kita akan bertahan dengan BR-V yang sekarang. Perubahannya yang sesuai dengan survei yang kita lakukan, bisa kita update," jelas Jonfis saat berbincang dengan wartawan di Karawang, Jawa Barat.
Lanjut Jonfis, jika dilihat dari siklus model baru untuk sebuah produk lokal, memang cukup panjang. Pabrikan berlambang huruf H ini, membutuhkan sekitar enam tahun untuk menghadirkan model baru dari satu produk, dan itu tergantung juga dari unit dan faktor lainnya.
"Honda BR-V, Mobilio, dan Brio ini kan kita beruntungnya karena bisa memberikan cost yang cukup murah. Apalagi, servisnya, karena banyak part yang sama sehingga konsumen untuk aftersales service-nya sangat diuntungkan sekali karena part-nya murah sekali," tegas Jonfis.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Untuk diketahui, Honda BR-V ini sendiri hadir pada 2015. Jadi, juika dilihat dari lifecycle-nya, yaitu butuh waktu enam tahun, pada 2021 baru akan mendapatkan model baru.
"Dari 3 platform ini, kalau digabungkan penjualannya masih banyak per bulan. Jadi, kita masih oke lah masih bisa memberikan benefit. Manufaktur juga masih jalan terus kan, kalau kita BR-V hanya satu model sendiri mungkin masalah (penjualan turun)," pungkasnya.
Advertisement