Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) akan mempercantik anak usahanya PT Saka Energi, sebelum melepasnya. Saat ini sedang dilakukan kajian untuk menetapkan mekanisme pelepasan perusahaan tersebut.
Rencana pemisahan Saka Energi dengan PGN merupakan dampak dari penerapan holding BUMN migas, yang menjadikan Pertamina sebagai induk holding dan PGN sebagai Sub Holding Gas.
Direktur Keuangan PGN Said Reza Pahlevy mengatakan, sebelum dilepas saat ini PGN sedang memperbaiki kinerja keuangan Saka Energi, hal ini untuk meningkatkan nilai perusahaan ketika divaluasi. Dia pun menyebutkan, salah satu potensi untuk efisiensi adalah bekerjasama dengan PT Pertamina (Persero) selaku holding migas.
Baca Juga
Advertisement
"Kita mau meningatkan kinerja keuangannya Saka. Kami fokus memperbaiki kinerja mereka, kalau dijual kan rugi, kalau posisi sekarang," kata Reza, di Jakarta, Rabu (27/3/2019).
Menurut Reza, saat ini PGN belum mendapat sinyal dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk melepas Saka Energi, meski begitu perbaikan kinerja keuangan perlu dilakukan untuk meningkatkan nilai perusahaan.
"Ya, begitu. Belum ada arah ke sana, pokoknya sekarang kita memperbaiki kinerja keuangan," tuturnya.
Selanjutnya
Salah satu upaya untuk memperbaiki kinerja keuangan adalah efisiensi, dalam kegiatan pengembangan blok minyak dan gas (migas) yang dikelola Saka.
"Efisiensi biaya, yang kami lakukan ya itu, fokus Saka di blok-blok memang punya potensi untuk dikembangkan dengan risiko yang lebih rendah," ujarnya.
Reza menambahkan, dalam melepas Saka Energi PGN tidak akan menawarkan untuk penjualan, tetapi menunggu pihak yang berminat untuk memiliki saka. Selain itu, juga melepas saham ke pubik melaui IPO.
"Itu juga opsi (IPO) kalau kita jual kan ga mungkin. Kecuali ada orang yang mau, tapi kan ga lah jualan aset, bahaya. Belum ada arah untuk menjual," tuturnya.
Deputi Bidang Pertambangan Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno menyatakan, saat ini sedang dilakukan kajian pelepasan Saka Energi dari PGN. Saat ini ada dua opsi untuk melepas Saka Energi, yaitu melalui IPO dan masuk dalam bisnis hulu Pertamina.
"Kami masih kaji. Butuh waktu setidaknya enam bulan memang. Kan semua perlu perhitungan. Ada beberapa opsi. Kami masih mikir, ini Saka mau kita apain," tandasnya.
Advertisement