Liputan6.com, Jakarta Indonesia tengah menjalankan proses pendirian industri kereta api terbesar di Banyuwangi. Berkaitan dengan hal itu, Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) akan membuka program studi (prodi) baru, yaitu D4 Perkeretaapian.
Dengan berdirinya industri kereta oleh BUMN PT INKA di Banyuwangi artinya dibutuhkan SDM di bidang perkeretaapian. Demikian dikatakan Rektor Poliwangi Son Kuswadi.
Advertisement
"Kami telah bertemu Menteri Ristek Dikti Prof M Natsir dan juga PT INKA. Pak Menteri berharap Poliwangi bisa menjadi kampus yang menghasilkan tenaga ahli perkeretaapian bagi PT INKA. Jadi, kami diberi penugasan oleh Menristek," kata Son.
Son melanjutkan, saat ini penyusunan langkah teknis pembukaan prodi tersebut sedang disusun di kementerian. "Kalau sudah turun dalam waktu dekat, berarti prodi bisa langsung dibuka. Paling lama tahun depan," kata Son.
Saat ini Poliwangi telah memiliki jurusan yang menunjang prodi perkeretaapian tersebut seperti jurusan Teknik Mesin, Teknik Sipil dan Teknologi Informasi (TI). Selain itu, Poliwangi sudah mendapatkan dukungan pendanaan dari APBN.
"Jadi dari sisi SDM, yaitu para ahli permesinan sampai TI, Poliwangi sudah siap membuka prodi perkeretaapian," tegas Son.
Poliwangi juga telah menekan kerja sama dengan PT INKA pada pekan lalu untuk mengatur penyusunan kurikulum dan pemenuhan kebutuhan pengajar dari INKA.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berharap, dengan dibukanya prodi perkeretaapian tersebut, kebutuhan SDM untuk industri kereta api bisa dipenuhi dengan baik.
"Kami berharap dari Banyuwangi bakal lahir enginer-enginer andal yang akan meningkatkan daya saing industri kereta api nasional. Apalagi industri kereta api di Banyuwangi ini difokuskan untuk pasar ekspor, jadi akan ikut membawa nama Indonesia ke dunia internasional," ujarnya.
"Terima kasih kepada Menteri Ristek Dikti Prof Natsir dan Menteri BUMN Bu Rini Soemarno yang memungkinkan adanya pengembangan program studi baru ini," imbuh Anas.
PT INKA sendiri saat ini tengah membangun Industri kereta api terintegrasi dan terbesar di Indonesia dengan nilai investasi Rp1,6 triliun.
INKA menggandeng Stadler Rail Group dari Swiss, salah satu produsen kereta terbesar dunia, yang akan membawa teknologi terbaru kereta api ke Banyuwangi. INKA bakal merekrut 2000 pekerja lokal di pabrik baru ini. Produk kereta dari Banyuwangi tersebut difokuskan untuk pasar ekspor ke Asia, Australia, dan Afrika.
(*)