Mantan Pelatih MU Anggap Solskjaer Hanya Lanjutkan Warisan Mourinho

Manchester United (MU) tampil memukau sejak ditangani Ole Gunnar Solskjaer.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 27 Mar 2019, 18:00 WIB
Gelandang Manchester United, Paul Pogba, melakukan selebrasi usai membobol gawang Brighton and Hove Albion pada laga Premier League di Stadion Old Trafford, Sabtu (19/1). Manchester United menang 2-1 atas Brighton and Hove Albion. (AP/Martin Rickett)

Liputan6.com, Jakarta - Ole Gunnar Solskjaer mengesankan sejak dipercaya menangani Manchester United (MU). Namun menurut mantan manajer MU, Louis Van Gaal, strategi yang dijalankan pelatih asal Norwegia tersebut tidak jauh berbeda dengan manajer sebelumnya, Jose Mourinho.

Van Gaal seperti dilansir AS, tidak membantah keberhasilan Solskjaer mendongkrak permainan MU. Sejak ditunjuk menggantikan Mourinho, Desember lalu, Solskjaer telah kembali diperhitungkan baik di liga domestik, Premier League maupun Liga Champions. 

Bersama Solskjaer, MU kembali ke posisi empat besar. Sementara di Liga Champions, MU berhasil melaju ke babak 8 besar usai menyingkirkan PSG lewat pertandingan dramatis. 

Meski demikian, Van Gaal menilai Solskjaer sebebarnya belum mengubah wajah MU. Taktik parkir bus yang menjadi warisan Jose Mourinho menurutnya masih kental terasa di MU. 

"Pelatih setelah saya (Mourinho) mengubah ke taktik parkir bus dan mengandalkan counter attack," kata Van Gaal kepada BBC seperti dilansir dari Metro.co.uk. 

"Sekarang ada lagi pelatih yang memarkir bus dan bermain counter. Yang membedakan Mourinho dan Solskjaer adalah Solskjaer memenangkannya," beber pelatih asal Belanda itu.


Bukan Gaya Ferguson

Louis van Gaal kini berstatus free agent setelah dipecat Manchester United. (Lindsey PARNABY / AFP)

Van Gaal mengaku melihat sejumlah perubahan pada permainan MU. Dan kelihatannya bertambah baik. Solskjaer juga berhasil mengembalikan Paul Pogba ke posisi idealnya. 

"Tapi cara bermain Manchester United (MU) saat ini tidak sama dengan era Ferguson. Lebih bertahan dan mengandalkan serangan balik. Jika Anda menyukainya, terserah," katanya. 

"Jika Anda berpikir itu lebih menarik dari sepak bola menyerang saya yang membosankan, ok. Tapi itu bukan kebenaran saya," kata Van Gaal menambahkan. 

Van Gaal menangani MU sejak 2014 hingga 2016. Dia hadir di Old Trafford menggantikan David Moyes yang dianggap gagal mewarisi era keemasan Ferguson. Namun selama menukangi MU, Van Gaal hanya mampu mempersembahkan satu trofi, Piala FA. 

Dua hari setelah memenangkan trofi itu, Van Gaal dan staf pelatihnya disingkirkan dari MU. Selanjutnya Setan Merah ditangani oleh Jose Mourinho yang hanya bertahan dua musim. Pelatih asal Portugal itu akhirnya dipecat akhir tahun lalu menyusul buruknya performa MU. 

 


Kerja Mourinho

Akibatnya pemain tersebut jarang diberikan kesempatan bermain. Sehingga Manchester United gagal menunjukan performa impresif di setiap pertandingan. (AFP/Oli Scarff)

Sebagai penggantinya, manajemen MU menunjuk Solskjaer sebagai pelatih caretaker. Sejak ditangani mantan pemain MU tersebut, Setan Merah baru menderita dua kekalahan.

Menurut Van Gaal, keberhasilan MU melaju ke babak 8 besar juga sangat penting. "Seperti yang dulu saya lakukan juga," kata mantan pelatih Bayern Munchen itu tak mau kalah. 

"Tapi mereka juga bisa memenangkan Liga Champions sebab mereka bermain bertahan dan sangat sulit mengalahkan mereka, dan suka atau tidak suka, itu adalah kerja Mourinho."

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya