Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden Ma'ruf Amin melanjutkan kampanyenya ke Jawa Tengah dengan mendatangi daerah Wonosobo. Dia pun menyempatkan diri untuk hadir di acara Harlah NU dan Haul Akbar Al Maghfurlah KH Raden Abdul Fatah yang digelar di alun-alun.
Dalam kesempatan itu, Ma'ruf sempat berpidato di depan belasan ribu masyarakat Wonosobo dan para kader NU. Dia bercerita bagaimana peranan organisasi Islam itu berkiprah di Indonesia.
Advertisement
Ma'ruf juga menceritakan peranan Presiden Jokowi dalam melahirkan Hari Santri Nasional Sesaat dia berceramah, suara azan Zuhur berkumandang. Dia langsung menghentikan pidatonya.
"Azan. Tunggu dulu ya. Tunggu dulu sebentar. Azan dulu," ucap Ma'ruf di lokasi, Rabu (27/3/2019).
Mendengar masih ada masyarakat yang sedikit ribut, dia kembali mengingatkannya. "Sabar dulu ya, tunggu sebentar, tidak lama," kata Ma'ruf.
Sesaat suara azan berhenti, Ma'ruf sempat berdoa dan melanjutkan pidatonya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ada Upaya Pecah Belah NU
Kedatangan Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) disambut meriah oleh belasan ribu para jemaah NU yang hadir di Alun-alun Wonosobo.
Ma'ruf bertegur sapa dengan Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Asrori, Katib Syuriah PBNU Miftah Faqih, Ketua PCNU Wonosobo KH Arifin Shiddiq, KH. Nurul Hidayatullah, dan Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas.
Dalam kesempatan itu, Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) KH Abdul Halim al Hafiz, menyampaikan ada upaya memecah belah NU.
"Ditingkatkan kewaspadaan. Justru akhir-akhir ini ada istilah NUGL, NU Garis Lurus," ucap Abdul Halim di lokasi, Rabu (27/3/2019).
Dia meminta kader NU tidak terpengaruh, karena NU tetap satu. Tidak ada aliran lain. "NU tetap satu. NU tetap satu. Tidak ada NUGL, tidak ada NUGR," pungkasnya.
Advertisement