Caleg PKS Soroti Persoalan Pekerja dan Guru Honorer yang Belum Terselesaikan

Kurniasih juga mengkritisi permasalahan lulusan SMK dan SMA yang masih banyak yang menganggur.

oleh Muhammad Ali diperbarui 27 Mar 2019, 12:51 WIB
Caleg PKS Kurniasih menyoroti persoalan pekerja dan guru honorer yang belum terselesaikan. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia harus memiliki visi besar dalam pengelolaan pekerja di Indonesia. Peningkatan kualitas pekerja harus dikedepankan dalam pengembangan skil.

Hal itu dikatakan Kurniasih Mufidayati, peneliti bidang kebijakan publik yang juga pakar pekerja migran di Indonesia. Menurut dia, persoalan pekerja di Indonesia sangat rumit.

Ia mencontohkan persoalan guru honorer yang terjadi hingga kini belum terselesaikan. Kurniasih mengaku prihatin dengan honor guru, termasuk permasalahan guru Pendidikan anak usia dini (guru Paud) yang penghasilannya masih minim.

“Guru-guru honorer itu memperihatinkan, termasuk guru-guru Paud yang penghasilan sangat kecil,” kata Kurniasih dalam keterangannya, Rabu (27/3/2019).

Caleg Dapil Jakarta II dari PKS ini juga mengkritisi permasalahan lulusan SMK dan SMA yang masih banyak yang menganggur. Padahal lulusan SMK dipersiapkan sebagai pekerja pascalulus dari sekolahnya.

“Saya sudah meneliti lulusan SMK, dan banyak persoalan. Dan itu banyak pengangguran, namun sebenarnya SMK disiapkan untuk kerja, dan saya sampai datang ke beberapa hotel, dan mereka tidak mau pakai. Karena mereka harus keluar biaya lagi untuk training mereka,” ujar dia.

Untuk itu, harus ada visi besar dalam mengelola tenaga kerja di Indonesia. Mulai dari pekerja industri ketenagakerjaan dan juga pembenahan pendidikan baik dari SD hingga perguruan tinggi. Menurut Kurniasih, Indonesia perlu brand dan visi besar seperti negara-negara yang sukses dalam mengelola tenaga kerja. Mereka mengelola SDM-nya dengan baik.

“Saya telah riset ke Qatar, dan mereka fokus dalam SDM dan pengembangan kompetensinya diberikan beasiswa. Dan setelah pendidikan, mereka harus membangun negaranya,” terang dosen bidang kebijakan publik ini.

 


Alasan Maju dari PKS

Caleg PKS Kurniasih menyoroti persoalan pekerja dan guru honorer yang belum terselesaikan. (Istimewa)

Dijelaskan Kurniasih, sudah seharusnya pemerintah memenuhi kebutuhan pekerja. Hak-hak mereka juga harus diperhatikan. Dia mencontohkan seperti hak kesehatan murah serta transportasi untuk pekerja, sehingga UMR yang mereka dapatkan tersebut utuh.

Ketika ditanya terkait jadi caleg DPR dari PKS, ia mengaku dirinya diajukan bukan mengajukan. Partai yang memberikan amanat.

“Saya harus amanah, dan tanggungjawab moril sebagai akademisi. Bismillah kita berkontribusi dalam amanah ummat, dan kebijakan publik dalam peningkatan kualitas SDM,” terang doctor lulusan ilmu administrasi tersebut.

Kurniasih mengaku berkompetisi caleg DPR merupakan amanah dan tantangan dalam berjuang. Dirinya mempunyai prinsip untuk membangun Indonesia dan terjun langsung ke masyarakat, termasuk berkomunikasi dengan pekerja dan sahabat migran.

“Kita punya rumah singgah di Tangerang Selatan, dan itu rumah singgah untuk buruh migran. Kita punya program advokasi pekerja migran, bukan persoalan sendiri termasuk pekerja migran yang illegal. Dan purna migran, dan kita ada program pendampingan bagi pekerja migran yang ingin bekerja. Kita Sudah jalankan program itu sebelum pemilu,” pungkasnya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya