Open Source Jadi Cara Paling Mudah untuk Adopsi Teknologi

Migrasi dari Database Management System (DBMS) Oracle ke PostgreSQL pada sebuah sistem produksi kritikal bukan menjadi perkara mudah.

oleh Jeko I. R. diperbarui 27 Mar 2019, 20:00 WIB
Open Source Software. Dok: irisns.com

Liputan6.com, Jakarta - Open source bisa jadi istilah yang saat ini kurang familier terdengar di masyarakat umum.

Sekadar informasi, open source menjadi salah satu solusi teknologi yang penting untuk memajukan kinerja dan sistem sebuah perusahaan, baik korporasi, hingga ke yang skalanya sangat kecil seperti UKM (Usaha Kecil dan Menengah).

Disampaikan CEO Equnix Business Solutions Julyanto Sutandang, open source adalah cara yang paling mudah untuk mengadopsi teknologi.

Adapun dalam hal ini, open source menjadi basis layanan PostgreSQL dengan source code yang memungkinkan kontrol, kebebasan, dan kedaulatan, yang dijadikan tema acara Equnix dengan topik “Migrasi dari Oracle ke PostgreSQL” yang diadakan pada Rabu (27/3/2019).

Acara bagi kalangan profesional ini hadir sebagai upaya memberikan edukasi dari berbagai perspektif, baik teknis maupun bisnis, tentang tantangan dan solusi agar proses migrasi bisa dilakukan dengan baik, terkontrol, dan tidak berpotensi menimbulkan masalah di masa mendatang.

Julyanto berkata, migrasi dari Database Management System (DBMS) Oracle ke PostgreSQL pada sebuah sistem produksi kritikal bukan menjadi perkara mudah.

Perlu adanya penilaian, analisis, perencanaan dan perhitungan yang matang dan menyeluruh agar tidak menimbulkan masalah lain di masa mendatang.

Acara ini pun membahas segala sesuatu tentang proses migrasi dari Oracle ke PostgreSQL, potensi masalah, cara mengatasi kendala, dan keindahan menggunakan PostgreSQL dalam database misi kritikal berperforma tinggi.

“Acara ini diadakan sebagai bagian dari bentuk tanggung jawab Equnix dalam membangun solusi dan ekosistem berkelas enterprise di pasar tanah air yang berbasiskan open source. Equnix memiliki tanggung jawab profesional dan moral untuk ikut mewujudkan kemandirian bangsa, terutama dalam hal penguasaan teknologi TI”, kata Julyanto.

Ia menambahkan, Equnix berhasil menghemat biaya lebih dari Rp 300 miliar, menghindarkan biaya yang dikeluarkan oleh klien untuk membayar solusi software database berbayar, dan hal ini pun menghemat cadangan devisa negara.

 

 

 

 


PostgreSQL Dipakai Perusahaan Kelas Menengah hingga Atas

Julyanto Sutandang, CEO PT Equnix Business Solutions memberikan presentasi kepada kalangan Enterprise mengenai keuntungan sistem Open Source, di Jakarta, Rabu (27/3/2019). Liputan6.com/Jeko I.R.

Saat ini, ada banyak perusahaan kelas menengah hingga atas yang telah menggunakan Object Relational Database Management System (ORDBMS) PostgreSQL sebagai bagian dari sistem misi kritikal.

PostgreSQL merupakan RDBMS dengan fitur paling lengkap di dunia dan dinobatkan sebagai DBMS of the Year 2018 oleh DB-Engine.

Performa PostgreSQL yang dikelola oleh ahlinya mampu bekerja lebih unggul dibandingkan dengan database Oracle.

Selain kemandirian berkat lisensi non-komersial berbasiskan open source, PostgreSQL memiliki skalabilitas lebih baik dibandingkan dengan Oracle.

Meski demikian, potensi penggunaannya masih sangat besar karena ada banyak korporasi yang belum melakukan migrasi dari Oracle ke PostgreSQL. 

 “Kami telah melakukan migrasi sistem layanan kritikal untuk menangani layanan yang mencakup seluruh Indonesia dari Closed Source ke PostgreSQL. Ada ketenangan yang benar-benar membuat kami bisa tidur nyenyak. Saat menggunakan solusi Closed Source, tim operasional kami disibukkan oleh patch, maintenance, dan tindakan lainnya yang harus kita lakukan. Setelah melakukan migrasi ke PostgreSQL, tentunya oleh penanganan dari ahlinya, benar-benar menjadi solusi yang menyeluruh dan sangat memuaskan“, kata Misbakhul Munir, Division Head-IT Operation & Support, PT EDI Indonesia.

Bagi Equnix, EPPG merupakan acara pertama yang digelar secara profesional, di luar acara komunitas.

Sebelumnya, Equnix telah menyelenggarakan banyak acara sosialisasi PostgreSQL dalam bentuk komunitas dan telah menggelar 4 kali PostgreSQL Meetup di Jakarta dan Bandung.

EPPG ini mengawali acara serupa yang akan membahas topik khusus yang berbeda setiap 2 bulan.

Equnix berharap EPPG dapat diadakan secara rutin sebagai saluran komunikasi antara pengguna solusi dan penyedia solusi di dalam negeri maupun regional.

Berkat adanya saluran komunikasi tersebut, maka diharapkan dapat mewujudkan efisiensi biaya dan waktu.

Diskusi ini juga diharapkan dapat menghindarkan risiko kesalahan implementasi karena minimnya informasi, membantu mengembangkan ekosistem teknologi berbasiskan open source, yang pada akhirnya akan menguntungkan semua pihak pemangku kepentingan teknologi TI di Indonesia maupun regional.

“Kami berharap acara ini mampu membuka wawasan kalangan bisnis dan profesional, serta dapat mengambil manfaat dari acara ini yang pada akhirnya akan menguntungkan kita semua sebagai satu bangsa Indonesia,” pungkas Julyanto.

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya