Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) berencana membangun rumah subsidi sebanyak 3.950 unit di Aljazair, masing-masing sebanyak 1.700 unit di Algier dan 2.250 unit di Blida. Pembangunan ribuan rumah tersebut akan dimulai pada 2019.
Direktur Eksekutif Eximbank Indonesia, Sinthya Roesly mengatakan, pengerjaan proyek tersebut membawa banyak manfaat bagi Indonesia.
Selain menekan defisit neraca perdagangan dengan negara itu, proyek ini juga menyerap 1.343 pekerja asal Indonesia.
"Proyek pembangunan rumah bersubsidi (Iogement) di Aljazair yang dilaksanakan oleh WIKA secara langsung maupun tidak Iangsung memberikan multiplier effect bagi negara dan masyarakat Indonesia, yang diantaranya adalah mendorong strategi peningkatan ekspor ke negara non tradisional serta membuka lapangan dan kesempatan kerja langsung bagi 1.343 tenaga kerja Indonesia," ujar Sinthya di Kantornya, Jakarta, Rabu (27/3/2019).
Baca Juga
Advertisement
Manfaat lainnya, kata Sinthya, berupa peningkatan nilai ekspor serta daya saing produk dan jasa Indonesia khususnya jasa konstruksi di pasar internasional, penetrasi pasar ke kawasan Afrika, serta meningkatkan nilai perdagangan bilateral Indonesia.
"Diharapkan bentuk dukungan dari pemerintah serta sinergi antar BUMN dan Lembaga terus dipertahankan dan ditingkatkan sehingga bersifat berkelanjutan dan dapat menumbuhkan manfaat sosial ekonomi yang Iebih banyak Iagi," ujar dia.
Reporter: Anggun P.Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Wika Dapat Kucuran Dana
Dalam pengerjaan proyek pembangunan rumah subsidi ini, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mendapat kucuran dana dari Eximbank sebesar Rp 187,7 miliar.
Pemberian dana itu dilakukan melalui pembiayaan Kredit Modal Kerja Ekspor (KMKE) dengan skema National Interest Account (NIA).
Sementara itu, Direktur Operasi III PT Wijaya Karya Tbk, Destiawan Soewardjono mengatakan, dukungan LPEI dalam pembiayaan modal kerja ekspor merupakan bentuk kerja sama yang menunjukkan nilai strategis berupa dukungan pemerintah kepada sektor jasa konstruksi nasional dalam meningkatkan daya saing pada pembangunan proyek-proyek infrastruktur di luar negeri.
"Selain itu, merupakan langkah kongkrit untuk meningkatkan ekspor dan investasi ke negara non tradisional melalui pemanfaatan dana NIA, termasuk melalui pemanfaatan peluang bisnis turunan," ujar dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement