Liputan6.com, Jakarta - Aksi kekerasan kembali menimpa perangkat pertandingan. Rosana Paz, asisten wasit yang bertugas dalam duel Marquesado vs San Martín dilempar air panas di penghujung laga.
Seperti dilansir AS, pelemparan terjadi dua menit sebelum pertandingan Divisi VII Liga Sanjuanina, Argentina itu berakhir. Saat kejadian tersebut, tuan rumah tengah memimpin 1-0 ketika asisten wasit yang lain mengangkat bendera yang dianggap merugikan mereka.
Baca Juga
Advertisement
Keputusan ini ternyata membuat pendukung tuan rumah marah. Tidak lama berselang, Rosana merasakan cairan panas tiba-tiba membasahi seluruh punggungnya.
"Saya merasa mereka melempar air panas ke punggung saya," kata Rosana.
"Saya memanggil wasit dan meminta dia mengguyur air dingin ke bagian yang terasa panas untuk meredakan rasa terbakar yang melanda punggung saya," beber Rosana.
Usai pelemparan itu, wasit sebenarnya berniat menghentikan pertandingan. "Namun kami akhirnya sepakat agar tetap dilanjutkan saja," kata Rosana Paz menjelaskan.
Rosana Paz segera dilarikan ke rumah sakit usai pertandingan. Menurut dokter, wanita berambut pirang itu mengalami luka bakar yang serius akibat insiden tersebut.
Tidak Menyerah
Kekerasan terhadap wasit ternyata tidak pilih-pilih. Tidak hanya perangkat pertandingan laki-laki saja, Rosana Paz yang berjenis kelami wanita ternyata bisa menjadi sasaran juga.
Meski demikian, Rosana tidak menyerah. Dia akan tetap melanjutkan kariernya sebagai pengadil lapangan. Pelemparan tersebut sama sekali tidak menyurutkan keinginan ini.
"Entah itu pria atau wanita yang diserang, hal seperti ini tidak bisa terjadi. Tapi aku tidak menyerah. Aku akan melanjutkannya. Sulit jadi wanita di sepak bola, tapi aku tidak akan menyerah. Saya harap saya tetap dipilih untuk jadi wasit akhir pekan ini," bebernya.
Advertisement
Menuai Kecaman
Sementara itu, Presiden Liga Sanjuanina, Alberto Platero, kepada Telesol Noticias, mengatakan bahwa laporan mengenai kejadian itu telah dikirim ke komisi disiplin untuk segera diproses sehingga pihak yang bertanggung jawab mendapat hukuman setimpal.
Menurut Platero, kejadian ini sudah kelewatan.
Sementara itu, presiden tim tuan rumah Marquesado, menyampaikan kejadian versinya. Menurutnya, air yang menimpa punggung Rosana Paz bukan air yang sengaja dipanaskan tapi air yang berasal dari botol yang ditinggalkan di bangku tribune penonton.
"Mereka mengatakan itu bukan air mendidih. Saya juga belum melihat luka bakar, saya bersamanya dan dia tidak menunjukkannya kepada kami apapun," katanya.
"Tapi aku juga tidak ingin membela para penggemar karena aku tahu seperti apa mereka. Jika mereka berperilaku buruk, mereka harusnya tidak datang menyaksikan pertandingan. Aku tidak setuju dengan apa yang mereka lakukan," bebernya menambahkan.