Ini Bahaya yang Akan Terjadi Jika Kamu Ngecas Smartphone Saat Mandi

Insinyur elektronik Andrey Stanovsky memperingatkan para pengguna smartphone agar tidak bersantai di kamar mandi dengan kondisi smartphone sedang diisi daya.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Apr 2019, 07:30 WIB
Ilustrasi pengguna smartphone. (Sumber Foto: Pexels)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang wanita asal Rusia, Yulia Vysotskaya, meninggal dunia setelah smartphone-nya terjatuh ke dalam bak mandi. Smartphone yang masih dalam posisi pengisian daya itu membuatnya tersengat aliran listrik.

Dikutip dari laman Metro, Senin (1/4/2019), orang tua Yulia masih sempat memanggil ambulans. Namun dia dinyatakan meninggal di tempat kejadian.

Melihat peristiwa ini, insinyur elektronik Andrey Stanovsky memperingatkan para pengguna smartphone agar tidak bersantai di kamar mandi dengan kondisi smartphone sedang diisi daya.

Peristiwa perempuan yang tersengat aliran listrik karena smartphone  di dalam kamar mandi, sebelumnya menimpa juara bela diri campuran Iriana Rybnikova pada Desember 2018.

Dia meninggal ketika menggunakan iPhone yang tercolok ke pengisi daya saat mandi di rumahnya di Bratsk, Siberia.

Kondisi hampir serupa juga dialami, remaja 12 tahun, Kseniya. Saat ditemukan, kepala Kseniya ada di bawah air.

Setelah kematian dua korban, Kepala Departemen Radio-elektronik Universitas Negeri Irkutsk, Yury Agrafonov, mengungkap bahaya arus air ketika bertemu aliran listrik.

"Air adalah konduktor yang kuat. Inilah sebabnya mengapa ada hubungan arus pendek ketika smartphone jatuh ke air. Jika (charger) smartphone tidak dicolokkan ke 220 volt, tragedi itu mungkin tidak akan terjadi," kata Yury.


Pertolongan Pertama untuk yang Tersengat Listrik

Mungkin Anda sering mendengar kecelakaan akibat sengatan arus listrik. Tidak jarang dampak yang timbul akibat sengatan arus listrik bisa ber

Apa yang harus dilakukan jika mendapati saudara atau rekan tersengat listrik?

1. Matikan sumber arus listrik atau cabut kabel yang menyebabkan sengatan, jika aman.

2. Jika arus listrik tidak bisa dihentikan, dorong korban dengan alat yang tidak menghantarkan listrik, misalnya sapu, kursi, atau tongkat kayu. Gunakan alas kaki atau berdirilah di atas bahan yang tidak menghantarkan listrik seperti matras karet atau tumpukan koran.

3. Hubungi klinik kesehatan terdekat.

4. Setelah pasien aman, cek pernapasan dan denyut jantung pasien. Jika ditemukan henti napas atau jantung, lakukan pertolongan pertama sesuai kemampuan.

5. Tetap bersama pasien sampai bantuan kesehatan tiba.

Reporter: Dream

Sumber: Dream.co.id

(Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya