Smart Citizen Day Dorong Implementasi Kota Pintar di Indonesia

Smart Citizen Day sendiri merupakan puncak perayaan dampak sosial positif yang telah diinisiasi oleh Qlue sejak awal berdiri pada 2016.

oleh Jeko I. R. diperbarui 28 Mar 2019, 20:00 WIB
Rama Raditya, founder dan CEO Qlue di Smart Citizen Day. (Foto: Qlue)

Liputan6.com, Jakarta - Qlue dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), resmi mengadakan ajang Smart Citizen Day pada hari ini, Kamis (28/3/2019).

Smart Citizen Day sendiri merupakan puncak perayaan dampak sosial positif yang telah diinisiasi oleh Qlue sejak awal berdiri pada 2016.

Qlue terus mengambil inisiatif untuk terus memperkenalkan Smart City kepada publik dan meningkatkan partisipasi warga agar menjadi smart society dalam Smart Citizen Day, seiring dengan misi Qlue untuk mempercepat perubahan positif di seluruh dunia.

Smart Citizen Day dihadiri lebih dari 1.500 smart citizen dan lebih dari 20 pembicara dari pemerintah dan pemimpin bisnis untuk memberikan kisah inspiratif di berbagai sektor untuk memberikan ide mewujudkan Indonesia Smart Nation.

Dalam acara ini pun, Qlue mempersembahkan eksibisi teknologi smart city dan instalasi art and technology yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis.

Pengunjung juga bisa melihat dan merasakan langsung berbagai ragam inovasi teknologi karya anak bangsa untuk mewujudkan smart city dan bagaimana realisasi Smart Nation berjalan.

Ajang tersebut bahkan menuai apresiasi dari Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi. Menurutnya, Smart Citizen Day menjadi langkah untuk mewujudkan Indonesia sebagai smart nation.

“Selamat atas deklarasi smart citizen, gerakan anak muda untuk berpartisipasi dalam mendukung smart city dan mewujudkan pemerintahan yang responsif. Saya berharap gerakan yang diinisiasi oleh Qlue ini menciptakan smart city dan mempercepat tumbuhnya smart nation," ujar Jokowi.


Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi

Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution saat menjadi pembicara dalam acara Bincang Ekonomi di Liputan6.com di SCTV Tower, Jakarta, Kamis (2/3). (Liputan6.com/Fatkhur Rozaq)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Darmin Nasution, juga menjelaskan tentang budaya gotong royong dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi melalui pemanfaatan teknologi informasi.

Ia menilai, pemanfaatan teknologi digital mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi, dengan penerapan nyata penggunaan teknologi digital dalam hal layanan pemerintah kepada masyarakat untuk memberikan tindak lanjut cepat.

“Pemerintah juga mendorong pembangunan ekonomi di Indonesia yang berpindah dari sumber daya alam menjadi inovasi yang bertumpu pada kemampuan berpikir dan ilmu pengetahuan yang didukung oleh teknologi informasi dan komunikasi,"

"Dengan terus meningkatnya penetrasi internet di Indonesia serta meningkatnya jumlah smart city di Indonesia, pemerintah menargetkan bisa tercipta 1.000 digital startup dengan valuasi bisnis sebesar USD 10 miliar dengan pertumbuhan e-Commerce mencapai 50 persen per 2020.” Kata Darmin.

Pada kesempatan yang sama, pendiri dan CEO Qlue, Rama Raditya mengungkap kalau Qlue sukses membantu pemerintah DKI Jakarta dalam menerapkan smart city dalam program Jakarta Smart City.

Dalam satu tahun, Qlue memberikan kontribusi mengurangi titik banjir dari 8.000 titik menjadi 450 titik, mengurangi pungutan liar hingga 72 persen, dan meningkatkan kepercayaan warga terhadap kinerja Pemprov DKI Jakarta dari 34 persen menjadi 97 persen.

“Berawal dari mimpi kita semua untuk mewujudkan smart city di Indonesia, Qlue telah berkembang menjadi ekosistem smart city terlengkap dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia. Saat ini, solusi teknologi Qlue telah hadir lebih dari 15 kota dan lebih dari 50 institusi," terang Rama.

Untuk itu, sambung Rama, Qlue siap mendukung program 100 smart city Indonesia yang dicanangkan oleh pemerintah.

"Kami mengadakan Smart Citizen Day dengan tujuan untuk memperkenalkan berbagai pemanfaatan solusi teknologi smart city berbasis Artificial Intelligent (AI), Internet of Things (IoT), serta integrasi data untuk menangani permasalahan kota, instansi, dan perusahaan multi industri yang dapat diaplikasikan untuk proses pengambilan keputusan,” tandasnya.


Masyarakat Harus Smart Menyaring Informasi

Menkominfo Rudiantara memberi penjelasan saat diskusi FMB 9 bertajuk 'Investasi Unicorn untuk Siapa?' di Jakarta, Selasa (26/2). FMB 9 ini membahas potret e-commerce dan start-up Indonesia di masa depan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

"Kementerian Komunikasi dan Informasi mengapresiasi Qlue yang berinisiatif untuk membuat Smart Citizen Day di mana dapat menjadi katalis yang memberikan dampak sosial yang positif. Smart Citizen Day ini sejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan literasi digital di Indonesia, khususnya di kalangan generasi muda Indonesia," ujar Menkominfo Rudiantara yang turut menghadiri Smart Citizen Day.

Kata pria yang karib disapa Chief RA tersebut, besarnya arus informasi di era digital ini membuat masyarakat harus smart dalam menyaring informasi, sebelum membagikan informasi ke orang lain.

"Deklarator 34 perwakilan provinsi di Indonesia dapat menjadi agent of change sehingga dapat menggerakkan komunitas didaerahnya masing-masing dengan memanfaatkan teknologi informasi. Kerja sama yang erat antara Kementerian Komunikasi dan Informasi dan Qlue, diharapkan dapat mempercepat Gerakan 100 smart city di Indonesia sehingga mewujudkan Indonesia menjadi Smart Nation," pungkasnya.

Dalam Pengembangan solusi teknologi, Qlue didukung oleh platform Amazon Web Services (AWS).

Smart Citizen Day juga didukung oleh para partner bisnis QLue antara lain Samsung, Polytron, Jejak.in, dan iForte.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya