Ma'ruf Amin: Ideologi Bangsa Harus Diperkuat, Tak Boleh Ada Selain Pancasila

Dia menuturkan, penguatan itu bisa dilakukan di sekolah, universitas, kemudian komunitas di masyarakat.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 28 Mar 2019, 19:56 WIB
Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin menyampaikan pendapatnya saat debat cawapres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden Ma'ruf Amin mengatakan, pasangannya, Joko Widodo atau Jokowi akan tampil apik dalam debat 30 Maret 2019. Dalam debat keempat itu, tema yang diusung soal ideologi, pemerintahan, keamanan serta hubungan internasional.

"Tentu kita mau supaya ideologi bangsa ini diperkuat, tidak boleh ada elemen bangsa yang punya ideologi lain selain Pancasila. Itu akan menimbulkan perpecahan dan melemahkan Pancasila dan NKRI, Kebhinekaan kita. Karena itu upaya penguatan harus dilakukan," ucap Ma'ruf Amin di Yogyakarta, Kamis (28/3/2019).

Dia menuturkan, penguatan itu bisa dilakukan di sekolah, universitas, kemudian komunitas di masyarakat. "Melalui dialog nasional, regional, dan harus dihilangkan sumber-sumber anti-Pancasila," ujar Ma'ruf.

Untuk organisasi kemasyarakatan yang anti-Pancasila, dia menuturkan, memang harus segera ditindak.

"Paham agama enggak masalah, tapi kalau dia punya ideologi lain untuk sistem berbangsa bernegara, itu tidak boleh," tegas Maruf Amin.

 


Pembubaran HTI

Capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi (kiri) dan Ma'ruf Amin saat memaparkan visi misi dalam debat Pilpres 2019, Jakarta, Kamis (17/1). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Di kesempatan berbeda, Pengamat politik IPP Adi Prayitno menyarankan, Prabowo hendaknya memberi klarifikasi soal tudingan bahwa didukung kelompok radikal. Klarifikasi itu berkaitan dengan tema ideologi.

"Isu krusial soal ideologi. Selama ini ada tuduhan 02 melindungi kelompok radikal, ini harus dikonfirmasi," ujar Adi.

Sementara untuk Jokowi, ia menyarankan untuk memberi penjelasan soal pembubaran HTI. Di luar dari klarifikasi itu, ia melihat pembubaran HTI merupakan sebuah langkah berani yang dilakukan Jokowi.

"Jokowi agak berani. Dia harus kehilangan simpati dari yang orang-orang yang setuju dengan HTI. Ini pilihan ekstreme bagi kelompok radikal dan coba ganti Pancasila. Ini juga penting dijelaskan ke publik. Tapi nyali menggebuk ormas radikal cukup luar biasa," jelasnya.

Pendapat serupa disampaikan Pengamat intelijen Nurudin Lazuardi. Dia melihat pasangan nomor urut 01 lebih siap daripada 02. Kesiapan itu terlihat dari gagasan yang sempat disampaikan Ma’ruf dalam debat cawapres bahwa akan membuat tol langit atau infrastruktur komunikasi. Ia berkata infrastruktur komunikasi merupakan sarana membangun pertahanan cyber.

"Dari sisi gagasan, 01 lebih siap. Kita harus melihat ancaman cyber ke depan. Konsep pertahanan rill betul-betul harus dipertahakan, pertarungan ke depan itu ada cyber," pungkas dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya