Liputan6.com, Kendari - Pulau Bokori, terletak di bibir Teluk Kendari, tepatnya di Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Pulau kecil itu kini menjadi idola warga, padahal wilayah itu hanyalah bekas perkampungan masyarakat nelayan Suku Bajo.
Sekitar pertengahan tahun 80-an, puluhan orang Suku Bajo mulai menetap di pesisir Pulau Bokori. Para pengembara laut itu kemudian perlahan dipindahkan ke Soropia oleh pemerintah setempat.
Warga Bajo yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan kemudian menempati lima lokasi di daratan yang tak begitu jauh dari Bokori. Desa Leppe, Desa Bajo Indah, Desa Mekar, Desa Bajoe dan Desa Bokori, tempat mereka membangun hunian dan beranak pinak hingga hari ini.
Baca Juga
Advertisement
Sejak jadi lokasi wisata awal era 90-an, eks kampung nelayan itu mulai dibenahi. Berada di Pulau Bokori, kita seolah sedang berada diantara gugusan pulau pulau kecil di Kepulauan Hawaii. Debur ombak dan hamparan pasir putih yang berlatar barisan pohon kelapa, benar-benar memanjakan mata para pengunjung. Apalagi, saat melihat pecahan debur ombak di pinggiran pantai, laut seperti memanggil pengunjung merasakan nikmatnya berenang.
Usai berenang, pengunjung bisa beristirahat dan melepas lelah di sejumlah cottage yang sudah menanti pengunjung melepas lelah. Beberapa diantaranya, ada beberapa vila kecil yang terbuat dari kayu yang tertata rapi, bisa dijadikan penginapan bagi yang ingin menghabiskan malam di Bokori.
"Kalau ke sini, paling enak pagi setelah matahari terbit. Bisa berenang, sambil berjemur," kata Ika, salah satu pengunjung asal Kota Kendari.
Bokori juga dilengkapi fasilitas lengkap untuk mandi dan membersihkan diri. Sejak berada di bawah pengawasan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, fasilitas seperti tempat ibadah dan MCK mendapat perhatian khusus.
Di sepanjang garis pantai Pulau Bokori, jadi lokasi paling digemari untuk berfoto. Ada beberapa spot foto yang dibangun Dinas Cipta Karya Provinsi Sultra yang kerap menjadi rebutan pengunjung mendapatkan gambar terbaik sebagai tanda telah menginjakan kaki di pulau itu.
Untuk menuju ke Bokori, ada dua jalur alternatif bagi warga Kota Kendari. Pertama, dengan Speedboat atau perahu nelayan dari Pelabuhan Nusantara Kendari. Butuh sekitar 20-30 menit untuk sampai melalui jalur ini.
Jalur kedua menuju Pulau Bokori, melalui pemukiman Suku Bajo di Desa Bajo Mekar. Dari sini, hanya memakan waktu sekitar 10 menit, menggunakan jasa antar jemput perahu nelayan.
"Hanya dengan Rp 30 ribu, kita sudah bisa antar jemput. Bisa juga menambah seikhlasnya supaya bisa diantar berkeliling pulau," ujar Dahlan, nelayan yang bekerja sebagai pengantar wisatawan saat hari libur.
Saksikan video menarik berikut: