Bus Listrik Transjakarta Akan Diuji Coba pada Mei-Juni 2019

Transjakarta akan menghadirkan bus listrik untuk memperkuat armada operasionalnya yang ada saat ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Mar 2019, 09:11 WIB
Aktivitas bus Transjakarta di Halte Harmoni, Jakarta, Rabu (2/1). PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menargetkan 231 juta pelanggan pada tahun 2019. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - PT Transjakarta akan menghadirkan bus listrik untuk memperkuat armada operasionalnya yang ada saat ini. Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono menyatakan, tidak ingin fanatik pada satu merek produk dari negara tertentu soal pengadaan bus listrik ini.

"Kami mau terbuka untuk ini, ada 14 penyedia bus di seluruh dunia yang memiliki track record baik, jadi siapa saja," kata Agung Wicaksono, Jumat (29/3/2019).

Bus listrik tersebut, jelas Agung, akan segera diujicobakan yang rencananya pada Mei atau Juni 2019. Namun dari semua penyedia bus yang ada, baru ada dua yang menyatakan kesiapannya yakni PT Mobil Anak Bangsa (MAB) dan pabrikan China Build Your Dream (BYD) yang sudah tersebar di seluruh dunia.

"Satu perusahaan dari Indonesia tapi mereka tetap memiliki teknologi yang tinggi dan satu dari China, ada sekitar tiga bus yang siap, satu dari MAB dan dua dari BYD yang satu bus single dan satu lagi bus medium, bukan dari mananya tapi siapnya," ujarnya.

Kedua perusahaan bus listrik tersebut, kata Agung, adalah yang menyatakan kesiapannya sejauh ini untuk beruji coba pada 2019 ini dengan sanggup memenuhi kriteria operasional, siap kerjasama dengan PLN untuk suplai listriknya dan teknologinya.

"Kami juga masih menunggu dari Eropa, Volvo misalnya, mereka bilang butuh 18 bulan baru bisa siap, Mercedes bilang dalam waktu dekat ini, yang lain misalnya Hino dari Jepang kita juga terbuka," ucapnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Sesuai Iklim Tropis

Merek-merek dunia tersebut, kata Agung, memang memiliki spesifikasi yang dibutuhkan Transjakarta terutama soal kenyamanan. Namun pihaknya menilai yang terpenting adalah kesiapan setiap bus untuk beroperasi di lingkungan Transjakarta.

"Bus listrik itu paling penting di baterai, di iklim tropis seperti negara kita, itu banyak terpakai untuk AC, sedangkan bus Eropa ini enggak berada di situasi itu. Ini yang mereka infonya mau dikembangkan lagi, bagi saya jika ingin beroperasi di Indonesia, siapkan kebutuhan untuk di Indonesia," tuturnya seperti dilansir Antara.

Direncanakan akan ada 10 unit bus listrik yang akan diujicobakan Transjakarta. Namun dirinya belum menentukan koridor mana yang akan dilalui bus listrik tersebut.

"Tapi prinsipnya, Pemprov DKI ingin berada di jalur yang bisa membangun kesadaran publik untuk naik transportasi umum dan kedua rute itu bisa kami kontrol, misal di koridor 1 dan 13," katanya menambahkan.

Bus dari PT MAB dan BYD tersebut diinformasikan oleh pihak Transjakarta, sempat dipamerkan dalam acara Busworld South East Asia 2019 pada 20-22 Maret 2019 lalu dan cukup mendapat sambutan luar biasa dari pengunjung. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya