4 Fakta di Balik Fenomena Air Terjun Gunung Galunggung yang Muncul dan Hebohkan Warga

Fenomena air terjun ini membuat heboh dan beredar luas melalui media sosial

oleh Heri Setiawan diperbarui 29 Mar 2019, 10:35 WIB
Fenomena Air Terjun Gunung Galunggung (Sumber:Arie Nugraha/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Kemunculan air terjun dari kawah Galunggung itu terlihat sore hari saat cuaca di sekitar Galunggung mendung. Melihat fenomena tersebut warga heboh dan ada sebagian warga yang mengabadikannya dengan handphone. 

Namun sebelum itu hujan deras telah mengguyur Tasikmalaya dan mengakibatkan banjir dimana-mana. Bahkan pada Kamis sorenya nampak air terjun dadakan turun ke Kawah Gunung Galunggung.

Warga pun keluar rumah menyaksikan fenomena langka itu yang bagi mereka jarang terjadi. Apalagi sebelumnya hampir ada dua desa di yang berdekatan dengan Gunung Galunggung terkena banjir bandang.


Begini penjelasan PVMBG

Berdasarkan penjelasan dari Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kasbani, luncuran air terjun tersebut terletak di tebing barat kawah Gunung Galunggung. Jalur air terjun itu, kata dia, memang sudah ada sebelumnya.

"Kemarin terjadi hujan menerus sehingga volume air terjun membesar. Jalur air terjun berada pada daerah bekas longsoran, adanya debit air yang besar memungkinkan ada sebagian kecil material batuan yg tergerus," katanya di Bandung, Kamis (28/3).

Luncuran air terjun tersebut hanya mengarah ke dalam kawah dan tidak menyebabkan penambahan volume air kawah yang keluar dari terowongan. Pengamat Gunung Galunggung juga telah ke lokasi untuk memastikan kejadian tersebut.

Kasbanu menyebutkan kejadian serupa juga pernah terjadi pada 2017 di tempat yang sama. Hanya saja, kejadian kemarin lebih heboh karena viral di media sosial. "Saat ini volume air terjun sudah menurun. Sejauh ini Gunung Galunggung masih dalam status normal atau level 1. Tidak ada peningkatan vulkanik," jelasnya.


Warga khawatir akan ada bencana.

Laporan tertulis petugas Pos PVMBG setempat kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tasikmalaya menyatakan, pantauan cuaca saat kejadian dilihat warga dari Kecamatan Sukaratu, Desa Linggajati, Kampung Batubulu terpantau mendung. Alasannya untuk menindaklanjuti terkait video yang beredar dan berhasil dikonfirmasi bahwa peristiwa tersebut benar terjadi.

Adanya fenomena air yang turun dari tebing barat daya Gunung Galunggung, sudah terjadi lama. Secara visual, air yang turun dari tebing kawah Galunggung itu terlihat cantik namun membuat warga setempat sangat khawatir akan terjadi bencana alam atau hal lain yang merugikan warga.


Penyebab fenomena ini penggerusan dinding gunung oleh aliran air

Kantor SAR Bandung mengaku telah menerima laporan serupa dari Pos SAR Tasikmalaya, laporan itu soal fenomena di Gunung Galunggung itu pun langsung dikoordinasikan dengan petugas Pos Gunung Api PVMBG Galunggung.Dari hasil koordinasi itu ditemukan bahwa, debit air pada fenomena kali ini lebih besar.

 Hal itu disebabkan karena adanya penggerusan dinding gunung oleh aliran air dari kawah Guntur yang berada di atas dinding. "Warga dihimbau untuk tidak turun ke kawah karena potensi longsor cukup tinggi. Warga dihimbau lebih waspada dan menhindari wilayah tersebut dikala debit air besar," jelas Joshua dalam keterangan tertulisnya.

Air yang mengalir lanjut Joshua, tidak langsung masuk ke Sungai Cikunir dan Cibanjaran. Tetapi masuk ke areal kawah Galunggung. Jika terjadi keadaan darurat atau kejadian bencana, diharapkan segera melaporkannya ke pemerintah setempat dan BPBD Tasikmalaya melalui call Center PUSDALOPS 0821-2059-4513. Dapat pula menghubungi Pos SAR Tasikmalaya ke nomor telepon 0265-7541-115.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya