Liputan6.com, Jakarta Kecemasan dan depresi saat ini menjadi masalah mental yang banyak dialami orang-orang, termasuk selebritas kelas dunia. Salah satunya, pemeran Captain America di serial film Marvel Cinematic Universe (MCU), Chris Evans.
Di balik sosoknya yang gagah, Evans ternyata pernah merasakan kecemasan dan depresi. Aktor 37 tahun mengatakan pada Motivation Madness bahwa tekanan yang dialaminya saat menjadi Captain America adalah satu hal yang membuatnya mengalami masalah mental.
Advertisement
Meskipun begitu, Chris Evans memiliki cara untuk mengatasinya. Dilansir dari Men's Health, Jumat (29/3/2019) paling tidak ada tiga cara pria kelahiran Boston, Amerika Serikat ini dalam melawan depresi dan kecemasan.
1. Tenang
Evans mengatakan bahwa tantangan terbesarnya adalah memadamkan perasaan 'bising' yang dialaminya.
"(Ungkapan) 'Ssshhh' telah menjadi hal besar bagi saya. Otak setiap orang selalu berisik dan akar dari perasaan menyiksa adalah mengikuti suara otak dan mendengarkan kebisingan itu, serta mengaitkannya dengan diri kita sendiri," kata Evans yang pernah berperan sebagai Human Torch di film Fantastic Four besutan 20th Century Fox di 2005.
Untuk mengatasi hal tersebut, Evans pernah melakukan sebuah metode ekstrem untuk 'mendiamkan' pikirannya. Dilaporkan oleh Rolling Stone, dia menghabiskan tiga minggu bersama seorang guru di Rishikesh, India.
Jika Anda mengalami hal yang sama seperti Evans, menurutnya tidak perlu pergi ke sebuah tempat terpencil untuk menenangkan diri sendiri. Cukup lakukan apa yang dia ungkapkan di sebelumnya.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Ketakutan pada Hal yang Harus Dilakukan
2. Menghadapi ketakutan
Menjadi Captain America di enam film MCU adalah sebuah komitmen besar bagi Evans. Menurutnya, menerima peran itu membuat hidupnya berubah.
"Jika film ini terkenal, hidup Anda akan berubah. Jika seseorang dalam keluarga Anda di rumah sakit dan Anda keluar masuk, orang-orang akan mengambil foto dan itu sangat buruk," kata Evans.
Aktor Snowpiercer itu awalnya menolak peran tersebut. Namun dia sadar bahwa hal yang paling ditakuti sesungguhnya adalah sesuatu yang harus dilakukan. Maka dari itu, Evans tetap melawan ketakutannya dengan menerima peran tersebut.
Advertisement
3. Meminta bantuan profesional
3. Meminta bantuan
Dengan segala publikasi yang dia terima, Evans jelas harus berjuang dengan kecemasan. Ini membuatnya untuk memutuskan membuka pikirannya terhadap orang lain.
"Saya bertanya pada setiap orang tentang kehidupan saya dan apa yang mereka pikiran, mereka berkata saya harus menjalankan filmnya dan kemudian saya pergi ke terapi. Saya berpikir, 'Saya akan bicara dengan seorang terapis dan lihat apa yang mereka katakan.'"