Adhi Karya Targetkan Pembebasan Lahan Depo LRT Selesai April

PT Adhi Karya Tbk menyatakan, butuh 10 hektar (ha) lahan untuk pembangunan depo LRT Jabodebek.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 29 Mar 2019, 15:20 WIB
Suasana sepi terlihat di proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek lintas pelayanan dua rute Cawang-Dukuh Atas di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin (18/6). Seluruh proyek infrastruktur masih ditinggal mudik para pekerja. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) kini tengah bekerjasama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk mempercepat pembebasan lahan di Bekasi Timur yang akan digunakan sebagai depo LRT

Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk, Budi Harto mengatakan, setidaknya butuh 10 hektar (ha) lahan untuk pembangunan depo ini. Ditargetkan proses pembebasan lahan ini akan selesai pada April 2019.

"Kira-kira sekarang yang sudah bebas itu 5 hektar yang lahan kita, dan 3 hektar yang pemukiman itu juga sudah, sisanya masih dalam proses. Akhir April selesai," ucap dia di Jakarta, Jumat (29/3/2019).

Pihaknya saat ini tengah dikejar oleh waktu mengingat proyek yang awalnya akan selesai pada alkhir 2019 ini terpaksa mundur hingga 2021. Kendala utamanya adalah pembebasan lahan yang ada di Bekasi tersebut.

Di sisi lain, pada Juli 2019 direncanakan untuk lintas 1 Cibubur-Cawang juga akan rampung. Bahkan direncanakan pada bulan yang sama,dilakukan uji coba menggunakan kereta LRT yang saat ini masih di PT INKA (Persero), Madiun.

"Juli untuk lintas Cibubur-Cawang rencana akan mulai uji coba bertahap," tegasnya.

Hingga saat ini, kemajuan pekerjaan LRT Jabodebek per 22 Maret 2019, secara keseluruhan rata-rata mencapai 59,64 persen dengan rincian progres untuk lintas pelayanan 1 Cawang-Cibubur sebesar 79,69 persen, lintas pelayanan 2 Cawang-Kuningan-Dukuh Atas sebesar 47,95 persen dan lintas pelayanan 3 Cawang-Bekasi Timur sebesar 53,84 persen.

 


Proyek LRT Jabodebek Pecahkan Dua Rekor Dunia

Suasana sepi terlihat di proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek lintas pelayanan dua rute Cawang-Dukuh Atas di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin (18/6). Seluruh proyek infrastruktur masih ditinggal mudik para pekerja. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek memecahkan dua rekor dunia. Dua rekor tersebut yaitu dalam hal konstruksi longspan atau bentang jembatan jalur kereta.

Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk Budi Harto mengatakan rekor dunia pertama yaitu longspan JORR yang melintas di atas Jalan Tol JORR, Jalan Dukuh dan Jalan Tol Jagorawi dengan struktur u-box girder.

Kemudian Longspan JORR memiliki panjang 54-90-54 meter yang merupakan longspan u-box girder terpanjang di dunia.

"Sebelumnya rekor ada di Dubai yang memiliki panjang logspan itu hanya 70 meter. Nah di sini kita buat 90 meter," kata Budi di Jakarta, Jumat (29/3/2019).

Rekor kedua yaitu konstruksi longspan beton di Jalan Rasuna Said yang memiliki panjang 148 meter. Sebelumnya rekor di Dubai memiliki panjang 135 meter dengan konstruksi baja.

"Ini kebanggaan Adhi Karya karena LRT bukan proyek biasa, LRT ini ide dan inovasinya Adhi Karya. Semoga ini jadi modal kita ke depan untuk berkembang," tambah Budi. 

Hingga saat ini progress pekerjaan LRT Jabodebek per 22 Maret 2019, secara keseluruhan rata-rata mencapai 59,64 persen.

Ini dengan rincian progres untuk lintas pelayanan 1 Cawang-Cibubur sebesar 79,69 persen, lintas pelayanan 2 Cawang-Kuningan-Dukuh Atas sebesar 47,95 persen dan lintas pelayanan 3 Cawang-Bekasi Timur sebesar 53,84 persen.

Pekerjaan pada lintas pelayanan 1, direncanakan selesai paling awal dan akan menjadi sarana uji coba trainset dari kereta LRT Jabodebek yang merupakan produk dari PT INKA (Persero) dengan target kedatangan pada akhir 2019. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya