MotoGP: Honda Akui Ducati Cerdas, tapi Bukan yang Terhebat

Honda sempat melayangkan protes kepada Ducati yang memenangi MotoGP Qatar 2019.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Mar 2019, 13:35 WIB
Manajer Tim Repsol Honda, Alberto Puig (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Buenos Aires Manajer Tim Repsol Honda, Alberto Puig, mengaku pihaknya belum memiliki rencana untuk beradaptasi pada regulasi teknis aerodinamika terbaru dan mengikuti jejak Ducati Corse untuk memakai winglet pada swingarm motor-motor mereka untuk balapan MotoGP 2019.

Meski begitu, ia menegaskan bahwa Honda Racing Corporation (HRC) takkan berdiam diri. HRC merupakan salah satu pabrikan yang ikut melayangkan protes soal pemakaian winglet Ducati di MotoGP Qatar tiga pekan lalu.

Menurut mereka, winglet Ducati menyalahi regulasi dan menghasilkan downforce tambahan, kendati Ducati menyatakan bahwa winglet tersebut sekadar berfungsi mendinginkan ban belakang demi menghindari masalah overheating.

Protes ini pun ditolak oleh FIM Court of Appeal berdasar hasil sidang di Swiss akhir pekan lalu, hingga Ducati mempertahankan kemenangan Andrea Dovizioso di Qatar dan diperbolehkan memakai winglet itu kapan saja. Hasil ini pun membuat pabrikan lain diperkirakan akan mengikuti inovasi serupa, walau Puig menyebut HRC belum punya rencana.

"Untuk saat ini kami tak punya rencana memakai perangkat serupa. Honda merupakan pabrikan yang selalu berpikir dan mengembangkan ide-ide baru, tapi untuk saat ini kami akan tampil seperti biasanya," ujar Puig seperti dilansir situs MotoGP.

"Kami akan memikirkan apa yang terbaik. Tapi jelas kami tidak tidur," ucapnya.

 


Semakin Jelas

Pembalap Ducati, Andrea Dovizioso berselebrasi usai berhasil memenangkan seri pembuka MotoGP di Sirkuit Internasional Losail di Doha, Qatar (10/3). Ini kemenangan kedua beruntun Dovizioso di MotoGP Qatar. (AP Photo/Hanson Joseph)

Puig juga memberi sinyal bahwa kasus ini takkan berlanjut ke Pengadilan Arbitrasi Olahraga (CAS) dan justru mengaku senang atas keputusan para hakim FIM, hingga kini batasan antara legal dan ilegalnya sebuah perangkat motor sudah semakin jelas.

"Kami senang bisa mengajukan banding, karena kami yakin perangkat itu tak sesuai pedoman regulasi. Tapi di sisi lain kami menerima keputusan para hakim, dan kita lihat saja nanti. Yang jelas kami senang bisa mengekspresikan pendapat kami sebagai pabrikan," ungkapnya.


Beberkan Rahasia

Puig juga menanggapi pernyataan General Manager Ducati Corse, Luigi 'Gigi' Dall'Igna, yang menyayangkan sidang FIM sampai harus terjadi hingga Ducati terpaksa membeberkan 'rahasia' dari kinerja para insinyurnya dengan kemungkinan ditiru oleh para rival.

"Saya rasa tidak penting apa yang mereka tunjukkan dalam sidang. Saya tak yakin mereka juga akan menunjukkan apa pun kepada kami, tak hanya pada Honda, melainkan juga 4-5 pabrikan lain. Mereka memang cerdas, tapi bukan yang paling top!" terang Puig.

Sumber: Bola.net

Saksikan video pilihan di bawah ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya