Grab Ungkap Rencana Bikin GrabFood Jadi Nomor Satu di Indonesia

Grab menghadirkan sejumlah strategi untuk memperkuat layanan GrabFood di Indonesia.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 29 Mar 2019, 19:00 WIB
Layanan GrabFood di Indonesia yang terus tumbuh (Liputan6.com/Agustinus M.Damar)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa bulan terakhir, Grab terus menggenjot layanan GrabFood miliknya.

Hal itu ditunjukkan dengan sejumlah inovasi dalam GrabFood yang dilakukan oleh startup yang kini berstatus decacorn tersebut.

Menurut Marketing Director Grab Indonesia, Mediko Azwar, fokus Grab untuk kian serius terjun ke layanan antar makanan, tak lepas dari matangnya layanan transportasi yang sudah dimiliki perusahaan.

"Pasar untuk antar makanan kita lihat besar dan sekarang di transportasi kita menjadi pemimpin. Makanya, kami berencana untuk membersarkan layanan antar makanan," tuturnya usai ditemui dalam konferesi pers capaian GrabFood di Jakarta, Jumat (29/3/2019).

Lebih lanjut Mediko menuturkan prioritas untuk membesarkan GrabFood memang dilakukan karena masih ada gap dengan layanan transportasi. Meski saat ini, pertumbuhan GrabFood secara umum terbilang pesat.

"Meski kami (layanan GrabFood) sudah tumbuh pesat, tapi kami masih ingin tumbuh lebih di tahun ini dan menjadi pemimpin pasar," ujarnya.

Senada dengan Mediko, President Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, menuturkan keputusan untuk fokus pada GrabFood tidak lepas dari perkembangannya.

Dari laporan terbaru, layanan GrabFood memang mencatat pertumbuhan antar makanan hampir 10 kali dalam kurun waktu Desember 2017 hingga Desember 2018.

"Kami memang tidak ada spesifik dana investasi untuk GrabFood. Namun, dari pendanaan terakhir dengan total USD 4,5 miliar, memang diinvestasikan salah satu fokusnya adalah Indonesia termasuk layanan dengan pertumbuhan yang tinggi, seperti GrabFood," ujar Ridzki menjelaskan.

Sekadar informasi, pengembangan layanan GrabFood yang kian serius memang tidak lepas dari aksi akuisisi Uber oleh Grab tahun lalu. Ketika itu, menurut Ridzki, salah satu bisnis yang turut diakusisi adalah Ubereats.

"Akusisi Uber adalah awal mulanya kami masuk ke bisnis antar makanan dan superapp. Itu memang komitmen kami untuk mengembangkan layanan yang sesuai konsumen Indonesia dan memang sejalan dengan layanan transportasi digital milik kami," tuturnya mengakhiri pembicaraan.


Strategi Grab Tingkatkan Layanan GrabFood

Pencapaian GrabFood dalam setahun terakhir (Liputan6.com/Agustinus M. Damar)

Sejumlah peningkatan juga sudah dilakukan oleh Grab untuk mengembangkan layanan GrabFood.

Salah satu hal yang terlihat adalah durasi pesan antar makanan dari GrabFood kini lebih cepat, dengan rata-rata 29 menit. 

Mediko menuturkan, durasi yang cepat ini merupakan kombinasi dari teknologi dan pelatihan yang dilakukan untuk para mitra pengemudi. 

Dari sisi teknologi, Grab memanfaatkan machine learning dan artificial intelligence. Dua teknologi itu dipakai untuk melakukan pemetaan, riwayat sebuah merchant menerima pesanan, dan kecepatan pemesanan di satu wilayah. 

"Selain itu, kami juga menerapkan fitur chat yang mempercepat komunikasi antara pelanggan dan mitra pengemudi," tutur Mediko.

Pelatihan juga diberikan bagi para mitra pengemudi, mulai dari melakukan pemesanan hingga membawa pesanan. 

Sebagai tambahan, Grab kini juga meluncurkan paket berlangganan untuk para pengguna yang biasa memakai GrabFood. Dengan paket berlangganan ini, pengguna dapat memperoleh sejumlah potongan harga saat melakukan pemesanan makanan. 

Saat ini, ada dua paket berlangganan yang ditawarkan oleh Grab, yakni Paket Kenyang dan Paket Begah. Keduanya hadir untuk memberikan opsi lebih hemat bagi pengguna yang terbiasa memesan makanan melalui Grab. 

(Dam/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya