Liputan6.com, Tokyo - Tidak selamanya mixed martial arts (MMA) identik dengan kekerasan, baku hantam, bahkan darah. Di ONE Championship, olahraga tarung bebas ini justru dikemas sedemikian rupa menjadi cabang yang penuh nilai-nilai kemanusiaan.
Chatri Sityodtong, CEO ONE Championship, menegaskan, organisasi bela diri yang dia dirikan sejak 2011 ini tidak menjual pertarungan seperti organisasi bela diri lainnya di dunia. ONE Championship membangun dan melahirkan pahlawan yang bisa memotivasi dunia dengan harapan, kekuatan, mimpi, dan inspirasi.
"Kami ingin dunia melihat sisi indah dari martial arts. Pahlawan-pahlawan kami, juara dunia yang kami miliki, mereka selalu memberi contoh nilai-nilai kemanusiaan. Itulah ONE Championship," ujar Chatri, dalam jumpa pers ONE: A New Era di Hotel Rizt Carlton, Tokyo, Jepang, Kamis (28/3).
Baca Juga
Advertisement
ONE Championship memang bakal menggelar hajatan besar mereka itu di Negeri Matahari Terbit itu untuk pertama kalinya. ONE: A New Era akan dihelat di Ryogoku Kokugikan, Tokyo, Minggu (31/3).
Datang ke Jepang, ONE Championship juga membawa misi khusus. "Kami ingin merayakan dan menggali kembali harta karun budaya terhebat Asia, yaitu bela diri. Dan, Jepang adalah salah satu negara yang paling banyak melahirkan cabang bela diri di Asia," ujarnya.
Ajang Terbesar
Ajang ONE: A New Era sendiri juga disebut-sebut sebagai yang terbesar sepanjang pagelaran ONE Championship. Pasalnya, di ajang ini akan memainkan empat juara dunia ONE Championship.
Juara dunia ONE Lightweight, Eduard Folayang akan berhadapan dengan penantangnya asal Jepang, Shinya Aoki. Begitu juga dengan Aung La N Sang, yang bergelar juara dunia kelas midleweight, juga akan ditantang petarung tuan rumah, Ken Hasegawa.
Sementara juara dunia kelas bantam, Kevin Belingon, akan berhadapan dengan Biabiano Fernandes asal Brasil.
Satu juara dunia lagi, di sektor putri, Xiong Jing Nan, pemegang sabuk juara kelas strawweight akan berhadapan dengan Angela Lee, juara dunia kelas atom.
Advertisement