Angelina Jolie: Kesetaraan bagi Perempuan Jadi Kunci Perdamaian Dunia

Angelina Jolie mengatakan ada begitu banyak contoh di seluruh dunia tentang perempuan yang berhasil dan memberi inspirasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Mar 2019, 11:53 WIB
Angelina Jolie (Luka GONZALES / AFP)

Liputan6.com, Jenewa - Aktris dan aktivis Angelina Jolie mengingatkan bahwa dunia “akan tetap terjebak pada siklus kekerasan dan konflik” selama tidak mengedepankan isu kesetaraan bagi perempuan.

Dalam pertemuan tingkat menteri tentang upaya PBB memelihara perdamaian dunia hari Jumat 29 Maret 2019, Angelina Jolie – yang juga dikenal sebagai Utusan Khusus UNHCR – mengatakan ada begitu banyak contoh di seluruh dunia tentang perempuan yang berhasil dan memberi inspirasi.

"Tetapi mayoritas perempuan dan anak perempuan masih menjadi korban perang," ujar Angeline Jolie seperti dikutip dari VOA Indonesia, Sabtu (30/3/2019).

Ditambahkannya, jika mereka yang terkena dampak masalah itu dapat memberikan solusi, "maka mayoritas perunding, menteri luar negeri dan diplomat dunia adalah perempuan."

Angelina Jolie menggarisbawahi bahwa hubungan kekuasaan yang tidak sama telah membuat banyak perempuan di dunia berada dalam posisi subordinat.

Saksikan juga video berikut ini:


Duta PBB Berdedikasi

Meski demikian ketika orang-orang membicarakan berat badannya, sangat sulit bagi Angie untuk tidak merasa sakit hati. (DANIEL LEAL-OLIVAS AFP)

Akrtis seksi Hollywood, Angelina Jolie ditunjuk sebagai duta Komisi Tinggi untuk Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) pada tahun 2000, sejak itu pemeran Tomb Raider itu getol mendatangi kamp-kamp pengungsi. Bahkan Jolie dinilai sebagai duta PBB yang paling berdedikasi.

Jolie diangkat menjadi duta UNHCR pada Agustus 2000. Sejak itu, salah satu dari 50 orang tercantik tahun 2005 versi Majalah People ini telah bepergian ke lebih dari 15 negara.

Ia menemui para pengungsi dan pekerja lapangan, antara lain di Sierra Leone, Sudan, Pantai Gading, Kamboja dan Kosovo. Di lokasi pengungsian, Jolie benar-benar melepas keartisannya. Ia tak segan-segan bekerja, seperti membantu mengobati pengungsi yang sakit hingga mengangkat karung beras.

UNHCR adalah organisasi di bawah naungan PBB yang melindungi lebih dari 22 juta orang di seluruh dunia, termasuk pengungsi dan mantan pengungsi yang telah kembali ke rumah mereka. Organisasi kemanusiaan terbesar ini jugalah yang memberikan kebutuhan pokok, seperti makanan, air, tempat berlindung dan pengobatan kepada para pengungsi di 122 negara.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya