Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti memberikan penghargaan kepada Aviation Security (Avsec) Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Bandara Soetta).
Penghargaan diberikan kepada Avsec selalu berhasil menggagalkan penyelundupan bibit lobster.
Pemberian penghargaan tersebut bertempat di Rumah Dinas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Komplek Widya Chandra, Jakarta Selatan.
Menurut Febri Toga Simatupang, senior Manager Of Branch Communication & Legal, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, petugas Avsec tercatat pada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) selalu berhasil menggagalkan berbagai kegiatan ilegal di bidang perikanan dan kelautan. Terakhir berhasil melakukan pencegahan benih lobster pada Jumat pagi 15 Maret 2019.
"Terdapat empat koper yang berisi 35 kantung plastik bibit lobster dan empat botol es yang dicurigai petugas Avsec. Ketika itu sekitar pukul 05.44 WIB. Setelah melalui pemeriksaan X-ray terindikasi, petugas Avsec kami lalu memancing agar pemilik koper tersebut mengambilnya, tetapi setelah ditunggu tak kunjung datang,” ujar Febri, Sabtu (30/3/2019).
Baca Juga
Advertisement
Guna memastikan kecurigaan tersebut, petugas akhirnya membongkar koper yang sejak awal telah terindikasi adanya kegiatan ilegal.
"Namun, sebelumnya kami berkoordinasi dengan petugas Karantina untuk menyaksikan isi koper tersebut. Ternyata benar dugaan kami koper tersebut berisi bibit lobster," tutur Febri.
Atas penggagalan tersebut, diketahui satu koper benih lobster itu ditaksir bernilai Rp 1,4 miliar. "Ini yang berhasil digagalkan terdapat empat koper, artinya kekayaan negara berhasil diselamatkan sekitar Rp 5,6 miliar,” terangnya. (Pramita Tristiawati)
Pemerintah Kembali Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster di Bandung
Sebelumnya, Pemerintah kembali gagalkan upaya penyelundupan benih lobster (BL) ilegal di Terminal Internasional Bandara Husein Sastranegara Bandung, Jumat 22 Maret 2019.
Sebanyak 43.741 ekor benih lobster berhasil diselamatkan melalui hasil komunikasi, kerja sama dan koordinasi (K3) antara Tim Penindakan Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (KIPM) Bandung.
Selain itu, Tim Pangkalan Udara Militer (Lanud) Husein Sastranegara; Tim Intelijen Kantor Wilayah Bea Cukai (Kanwil BC) Jawa Barat; dan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Bandung.
Dari hasil pemeriksaan, BL dikemas dalam 33 kantong plastik yang dimasukkan ke dalam 1 buah tas berukuran kecil dan 2 buah ransel. Selanjutnya, barang bukti diamankan di Kantor Stasiun KIPM Bandung untuk diproses lebih lanjut.
Kepala Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM), Rina menyatakan, keberhasilan pengaggalan upaya penyelundupan benih lobster ini telah menyelamatkan potensi kerugian negara yang besar.
"Total nilai BL yang berhasil diselamatkan setara dengan Rp 8.750.000.000 (Rp 8,75 miliar)," tutur dia, Sabtu 23 Maret 2019, seperti dikutip dari keterangan tertulis.
Saat ini, tersangka yang merupakan seorang Warga Negara Indonesia (WNI) berinisial AR tengah menjalani pemeriksaan secara intensif.
Ia diduga melanggar Pasal 16 ayat (1) Jo Pasal 88 Undang-undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan.
Pelaku dapat dikenai ancaman pidana penjara paling lama enam tahun dan denda paling banyak Rp 1.500.000.000 (Rp 1,5 miliar).
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menyampaikan, apresiasi atas sinergitas dan kerja sama yang baik antar petugas di lapangan yang untuk kesekian kalinya berhasil menggagalkan upaya penyelundupan BL.
Ia menuturkan, benih lobster termasuk dalam jenis hasil laut yang dilarang penangkapannya berdasarkan Peraturan Menteri (Permen) Nomor 56 Tahun 2016 tentang Penangkapan dan/atau Pengeluaran Lobster (Panulirus spp.), Kepiting (Scylla spp.) dan Rajungan (Portunus pelagicus spp.).
"Lobster yang undersized dan bertelur itu tidak boleh ditangkap. Benih-benih lobster harus dibiarkan tumbuh hingga dewasa supaya bisa berkembang biak untuk melindungi keberlanjutan stok lobster di perairan Indonesia," ujar dia.
Sejalan dengan hal itu, BL yang berhasil diselamatkan di Bandung telah dilepasliarkan di Muaragatah, Desa Kertamukti, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran pada Sabtu pagi 23 Maret 2019.
Pelepasliaran dipimpin oleh petugas BKIPM Bandung Hari Haryanto dan dihadiri oleh Dinas Perikanan Kabupaten Pangandaran, Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Jawa Barat, Polisi Air dan Udara (Polairud), dan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokamswas) setempat.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement