5 Sosok Berpengaruh di Balik Kesuksesan Kamera Leica

Kepopuleran Leica tak lepas dari jaminan kualitas fotonya yang ciamik. Tentu, ada kisah dari perjalanan kesuksesan perusahaan asal Jerman itu.

oleh Ramdania El Hida diperbarui 31 Mar 2019, 08:00 WIB
Kunjungan Tekno Liputan6.com ke Museum Leica di Wetzlar, Jerman. Liputan6.com/Ramdania El Hida.

Liputan6.com, Wetzlar - Nama Leica sudah sangat tersohor di kalangan pecinta fotografi. Kepopuleran Leica tak lepas dari jaminan kualitas fotonya yang ciamik. Tentu, ada kisah dari perjalanan kesuksesan perusahaan asal Jerman itu.

Ketika Tekno Liputan6.com memasuki museum Leica di Wetzlar, Jerman, terlihat lima patung wajah pria terpampang di sebuah sudut ruangan.

"Inilah lima pria hebat yang berpengaruh dalam perusahaan Leica. Lima pria hebat yang membuat Leica terkenal dengan kualitas kameranya yang andal," ujar Lukas Hofmann, salah seorang pemandu museum Leica, Kamis (29/3/2019).

Pertama, Lukas menyebut Oskar Barnack, seorang insinyur di perusahaan Leitz. Dialah yang merancang kamera 35 mm pertama yang sukses dijual secara komersial.

Dia berupaya membuat kamera kecil untuk memenuhi hasratnya memotret banyak objek di banyak tempat. Padahal, kala itu dia juga menderita asma.

Pada 1923, Barnack berhasil meyakinkan bosnya, Ernst Leitz, untuk memproduksi kamera. Pada 1925, kamera Leica pertama dipamerkan di Pameran Musim Semi Leipzig.

"Dialah orang pertama yang merancang kamera untuk Leitz sehingga disebut Leitz Camera atau disingkat Leica," kata dia.

Kemudian Lukas menyebutkan pria hebat lain, yakni Max Berek.

"Dia adalah funny man. Kamu bisa lihat kan, patungnya dibuat tersenyum. Kata orang dia itu lucu dan bertalenta," ujar Lukas. 

Apa kiprah Berek dalam perusahaan Leica? Ahli mineral dan matematika asal Jerman ini, terkenal dalam perkembangan aplikatif mikroskop. Dialah yang mendesain lensa untuk Leica 35 mm.

Ketika Barnack membuat prototipe kamera dalam format kecil 24x36mm, Berek menghitung lensa yang memenuhi persyaratan khusus fotografi 35mm.

Pria tangguh ketiga yaitu Ernst Leitz I, founder perusahaan Leitz yang kemudian menjadi Leica. Ahli optik membangun perusahaan Leitz yang awalnya memproduksi mikroskop.

Pada mulanya, Leitz merupakan pemegang saham bisnis produsen mikroskop pada 1865. Namun, dia mengambil alih sebagai pemilik tunggal pada 1869.

 


Mikroskop Leitz

Kunjungan Tekno Liputan6.com ke Museum Leica di Wetzlar, Jerman. Liputan6.com/Ramdania El Hida.

Mikroskop yang diproduksi Leitz diproduksi untuk kebutuhan biomedis hingga mineralogi. Mikroskop Leitz pun tersohor dengan reputasi terbaik di berbagai negara. 

"Dia merupakan social guy, banyak uang  tetapi tetap berupaya untuk terus melakukan pengembangan teknologi demi memberikan produk terbaik bagi masyarakat," kata Lukas.

Leitz senior juga memerhatikan kesejahteraan karyawannya. Dialah yang memperkenalkan sistem jam kerja 8 jam sehari. Dia juga mendirikan lembaga asuransi kesehatan untuk karyawannya.

Setelah Ernst Leitz meninggal pada Juli 1920, kepemimpinan perusahaan diturunkan kepada putra keduanya, Ernst Leitz II.

 


Tetap Bertahan di Tengah Lemahnya Ekonomi

Kunjungan Tekno Liputan6.com ke Museum Leica di Wetzlar, Jerman. Liputan6.com/Ramdania El Hida.

Pada masa kepemimpinannya lah, kamera Leica karya Oskar Barnack diproduksi massal.

Jumlah karyawan pun ditambah dari berbagai kalangan, baik warga asing maupun pekerja paksa. Leica tetap bertahan meskipun ekonomi melemah karena Perang Dunia II.

"Ernst Leitz II ini yang membuat kamera Leica terkenal. Dia mempekerjakan banyak orang untuk memproduksi kamera," Lukas menuturkan.

Setelah Leitz II meninggal, ketiga putranya memegang kendali perusahaan. Salah satunya, Ernst Leitz III. Di tangan Leitz III terus dilakukan pengembangan teknologi optik dan riset kaca.

"Ernst Leitz III membuat perusahaan semakin berkelas dengan kualitas produk yang sangat baik," ujar Lukas.

"Mengapa orang bilang kamera Leica mahal? Tidak, karena kualitasnya yang bagus, maka bisa digunakan long lasting, bahkan 100 tahun. Jika dibandingkan kamera lain yang mungkin hanya bisa digunakan 10 tahun," dia menandaskan.

(Nia/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya